Berpuluh-puluh tahun sejak saya anak-anak ditanamkan bahwa kental manis adalah minuman bergizi untuk keluarga termasuk anak-anak. Hal ini didukung dengan iklan media massa yang meyakinkan baik di televisi, koran, majalah dan baliho. Untungnya saat masih balita maupun anak-anak orang tua saya tidak memberikan kental manis sebagai minuman pengganti susu hanya sebagai selai pada roti tawar.
Saat kuliah, saya sempat meminum kental manis sebagai minuman sehari-hari sebelum masuk kelas. Namun hanya beberapa bulan saja saya menikmatinya. Ternyata baru saya ketahui kental manis bukanlah susu hanya sebagai krimer atau toping untuk makanan dan minuman. Untuk mengubah kebiasaan masyarakat yang tentu tidak mudah.