Beberapa kali, ketika sedang waktunya istirahat kantor atau sedang ada di waktu luang, ada yang bertanya pada saya. Yang bertanya ini rekan dan kolega yang memang belum menikah.
Maka, jadilah judul ini. Judul yang sungguh perhitungan ya? Tapi berhitung itu kan memang perlu, bok! Soalnya ini mengenai menikah. Yang mana adalah komitmen seumur hidup.
Mungkin pertanyaan itu juga muncul karena saya dan suami cuma melewatkan proses “perkenalan” yang sebentar (setahun saja).
Kali aja nanti nanya lagi kan, jadi udah siap artikel. Pede aja dulu.
Saat hendak menikah, tentu saja saya sempat mengalami galau paripurna tentang keputusan yang saya ambil. Ditambah karena nggak ada Ibu, jadi saya memutuskan untuk curhat ke… banyak figur perempuan dewasa yang saya tahu. Ha ha ha.
Mulai dari senior di kantor; atasan yang saya hormati; kakak sepupu, sampai figur abang-abangan di kantor.
Hasil curhat tersebut, ditambah pemikiran dan pertimbangan pribadi, akhirnya membawa ke situasi saya sekarang.