Pernah denger istilah Impostor Syndrome?
Sama, saya dulu juga ngga tau istilah ini. Berkat pekerjaan sampingan saya di sini, saya jadi berkesempatan untuk ngobrol dengan banyak temen-temen sejawat (dokter) yang sudah/sedang lanjut studi di luar negeri (LN), dan berkenalan dengan si Impostor Syndrome ini.
Dari beberapa temen dan sejawat yang saya ajak bicara, diskusi, sebagian besar dari mereka pernah bersinggungan dengan Impostor Syndrome ini. Bahkan saya pun baru sadar, apa yang selama ini saya anggap inferiority complex mungkin juga merupakan bentuk Impostor Syndrome ini.
Setelah saya pikir-pikir lagi, kayaknya ngga cuma mereka-mereka yang pernah mengenyam pendidikan di LN saja yang begitu. Saya yakin ada banyak orang yang tanpa sadar masuk ke dalam sindroma ini. Berbahaya? Belum tentu. Tapi jelas bisa mengganggu well-being kita dan juga produktifitas kita.
Jadi apa itu Impostor Syndrome? Kenapa bisa begitu? And how to deal with it? Yuk mari kita bahas secara ringkas.