Ada seorang anak yang jago berenang, bahkan juara nasional tingkat SMA, tapi tetap tidak naik kelas karena nilai matematika (dan turunannya, seperti fisika, kimia, akutansi, dll) sangat rendah. Ada juga yang pintar menari, namun nilai pelajaran matematika dan turunannya jeblok, lalu dianggap bodoh oleh orang tuanya sendiri.
Namun, hal tersebut sebenarnya sudah berlangsung sejak lama. Saat ini, hal itu mungkin ditenggarai karena pelajaran matematika dan turunannya dipelajari lebih banyak di sekolahan ketimbang pelajaran lain seperti kesenian dan sejarah misalnya. Itu kenapa, anak-anak yang memiliki nilai tinggi biasanya akan lebih pintar di bidang matematika.
Anak-anak yang mengerti dan pintar matematika akan jauh lebih tinggi rangkingnya, ketimbang yang tidak menguasai. Itu alasan kenapa Anda bisa dianggap bodoh karena tidak mengerti matematika.