Bicara soal laptop ideal untuk pelajar dan mahasiswa. Saya jadi ingat cerita sewaktu awal kuliah. Mungkin sudah sembilan tahun yang lalu. Saya pengen sekali punya laptop karena banyak tugas kuliah yang harus dikerjakan menggunakan laptop.
Saya yang cuma anak desa itu tentu tidak punya banyak pengetahuan tentang spesifikasi laptop yang cocok untuk mahasiswa. Saya hanya bilang ke orang tua pengen segera punya laptop karena banyak tugas. Orang tua saya yang cuma buruh tani di desa tentu tidak begitu paham dengan seluk beluk perlaptop-an ini.
Singkat cerita, bapak membelikan saya sebuah laptop seharga empat juta lima ratus. Padahal sebetulnya itu bukan laptop melainkan notebook karena ukurannya cenderung lebih kecil. Ada beberapa teman yang tanya berapa harga notebook saya. Saya jawab sesuai dengan harga belinya. Banyak yang bilang kalau saya kenacalo karena notebook itu ternyata pasaraannya hanya tiga juta lima ratus.
Beberapa teman juga membeli dengan merk dan ukuran yang sama, tapi harganya jauh di bawah harga beli bapak saya. Sontak saya langsung mengadu ke orang tua kalau pembelian laptop ini kemahalan. Atau bahasa jawanya keblocok. Tapi ya namanya nasi sudah menjadi bubur. Tidak mungkin mengembalikan notebook ini ke penjual dan merengek untuk minta kembalian.