My dear friend, let’s call her Nara, ngajakin gue dan seorang teman di circle kami untuk staycation. Ga jauh-jauh, cuma di tengah kota aja karena kami bertempat tinggal di tiga titik penjuru Jakarta. Too bad, our friend couldn’t make it. Jadi kami cuma bisa ngomporin dia lewat telpon aja.
Ternyata, walau hanya di Jakarta, vibe staycationnya tetap dapet. Kami pergi makan dessert, ngopi, karaoke, pesan antar pizza dan salad ke hotel, bahkan nyaris tengah malam jalan keluar hotel untuk cari convenient store terdekat persis seperti kalau sedang liburan di luar kota.
Dalam perjalanan pulang dari staycation kami, Nara melempar pertanyaan cerdas tak terduga yang menampar kesadaran gue. “Menurut lu friendship ada expiration datenya ga?” tanyanya dengan santai.