Feeling ini kadang menguntungkan. Kadang juga membuatku gila. Kadang ada kejadian tertentu yang sebenarnya bisa aku hadang. Aku merasa bisikan feelingku terlalu aneh. Maka kupilih untuk menuruti logika. Ternyata aku salah, yang benar adalah feeling. Dan setelah berkali-kali mengalaminya, aku pun mulai mencoba mendengarkan bisikan kecil si feeling ini.
Makin sering didengarkan, bisikannya pun makin terasa. Seperti ada yang menuntunku dalam bertindak. Tidak sekedar pertimbangan logika semata. Bahkan badan ini turut serta dalam membuat keputusan.
Mulai dari memilih rute perjalanan. Anggota badan ini bisa saja tiba-tiba memilih jalur pulang yang berbeda dari biasanya. Setelah pulang, kami mendapat kabar bahwa terjadi kemacetan parah akibat suatu peristiwa di jalur biasa kami pulang.