“Ayune rek. Kok dewean ae? (Cantiknya. Kok sendirian aja)”
Beberapa waktu lalu saat saya jogging di lingkungan rumah, saya berpapasan dengan seorang bapak-bapak. Setiap kali berpapasan dengan bapak tersebut, beliau selalu mengatakan hal yang sama seperti di atas.
Awalnya saya hanya menjawab dengan anggukan berusaha untuk tetap sopan. Tapi, lama kelamaan, kok risih ya? Apalagi caranya memandang membuat saya merasa nggak nyaman. Padahal saya memakai kerudung dan pakaian longgar dari atas ke bawah.
Lalu, saya pun tersadar. Bukannya ini termasuk pelecehan secara verbal?
Mendapatkan perlakuan seperti itu, sejujurnya membuat saya jadi merasa malas untuk melewati jalan tersebut. Sayangnya nggak ada jalan lain yang bisa saya lewati. Jadilah setiap kali saya jogging, saya hanya bisa berdoa semoga nggak berpapasan dengan bapak tersebut.
“Ingin rasanya marah dan ngomel. Tapi, kok rasanya ada perasaan takut dianggap tidak sopan. Dan, saya juga nggak yakin bakalan dimengerti karena nggak semua orang paham bentuk-bentuk pelecehan seksual. Apalagi generasi boomer karena bagi mereka memanggil perempuan dengan sebutan tersebut dianggap hal yang biasa saja.”
Justitia Avila Veda, Sahabat Korban Kekerasan Seksual
Baca Selengkapnya
Visit Blog