Holla!
Di postingan kali ini gue mau cerita tentang pengalaman gue dalam pencarian dan belajar soal asuransi. Kebetulan sebelumnya gue pernah ngalamin musibah yang menyadarkan betapa pentingnya melek asuransi. Bagi kalian yang mungkin saat ini juga dalam pencarian asuransi, bisa baca artikel ini dulu untuk dapat perspektif baru tentang asuransi, yaa. Sebenarnya penting tidak, sih punya asuransi di usia 20-30an?
Mendadak Harus Operasi Akibat Gila Kerja
Tahun 2019, gue masih bekerja di suatu korporasi multinasional di Jakarta. Usia gue saat itu baru beranjak 23 tahun. Setelah lulus kuliah selama 4 tahun belajar di universitas, gue langsung bekerja. Tentu senang bisa langsung diterima di perusahaan besar dan diberi tanggung jawab yang besar pula. Pada saat itu gue bekerja sebagai Architect Project Management. Sehingga, lembur dan mobilitas yang tinggi sudah jadi makanan sehari-hari. Terkadang pulang kantor sampai pukul 21.00 malam, sampai kosan juga masih lanjut kerja sampai pukul 02.00 pagi. Padahal, kantor masuk pukul 07.30 pagi keesokan harinya. Mungkin teman-teman di sini juga ada yang sama?
Saat usia 23 tahun, kondisi tubuh sedang enerjik-enerjiknya. Gue tipe yang jarang sakit. Bahkan tidak pernah diopname sama sekali. Jadwal makan teratur dan selalu tepat waktu karena ada katering prasmanan di kantor saat makan siang. Sarapan bisa di kantin kantor dan makan malam sepulang kerja pun banyak pilihan di sekitar kosan. Namun, siapa yang menyangka kalau ternyata gue divonis terkena radang usus buntu akut dan harus segera dioperasi? Belum lagi, gue merantau sendirian di Jakarta. Dalam kondisi darurat, hal pertama yang terpikir adalah mencari Rumah Sakit terdekat. Kebetulan ada RS Swasta dekat kosan yang jarak tempuhnya hanya 10 menit dengan kendaraan bermotor. Tetapi, sayangnya karena RS nya memang tergolong premium, total tagihannya pun membengkak. Total biaya operasi hingga rawat inap tembus hingga 41 Juta Rupiah! Dunia gue rasanya runtuh seketika.
Baca Selengkapnya
Visit Blog