Apa kegiatan yang paling menarik selama bulan Ramadan? Salah satunya tentu kegiatan yang berbau buka bersama alias bukber, kan? Etapi, kalau sekedar bukber saja sudah biasa. Apalagi kalau Cuma sekedar ngumpul dengan teman satu sirkel atau teman seangkatan di kampus. Iya, biasa banget. Ujung-ujungnya pasti ada yang nggak bisa datang dengan alasan klasik, “rumahku kejauhan. Nggak berani pulang sendirian” atau “susah keluar sih kalau udah malam banget.”
Bukber atau bahasa kerennya iftar akbar bisa banget dibuat dengan konsep lain. Apalagi perkumpulan komunitas mahasiswa yang punya banyak tim, tapi seret dana. Iftar akbar bisa dilakukan dengan mengusung sekaligus kegiatan sosial. Bukan sekedar senang-senang makan enak saja. Kegiatan sosial bisa dilakukan di pesantren, panti asuhan, rumah singgah, dan lain-lain. Ini jauh lebih efektif daripada mengundang penerima santunan datang ke tempat acara. Sekalian aja acaranya digelar di tempat mereka.
Hal-hal yang dipersiapkan juga nggak banyak, kok. Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan jika berencana membuat kegiatan amal.
Buat Perencanaan
Tentunya perencanaan untuk kegiatan amal di bulan Ramadan harus dipersiapkan jauh-jauh hari sebelum acara digelar. Apalagi kalau kegiatan amal yang akan dilakukan nggak sekedar buka bersama saja. Kalau Cuma buka bersama, tinggal pesan jumlah menu dan minta diantarin ke tempat acaranya saja, kan. Untuk kegiatan sosial, peencanaan yang akan dilaksanakan harus benar-benar matang agar acara berjalan lancar.
Tentukan Agenda Kegiatan
Selain mempersiapkan anggaran dan hal-hal yang bersifat material, agenda kegiatan yang akan dilakukan juga harus jelas. Nggak mungkin dong kegiatan sosial di bulan Ramadan Cuma buka puasa bareng aja. Agenda yang jelas dan daftar kegiatan yang menarik akan meninggalkan kesan yang baik juga untuk penerima santunannya.
Rencana Anggaran Belanja
Ini juga paling penting. Dari sejumlah kegiatan yang dilakukan, harus jelas apa berapa anggaran yang direncanakan. Apalagi komunitas mahasiswa seperti HMJ, UKM, UKK, tentu anggarannya nggak begitu banyak dan tiap kampus berbeda-beda. Anggarannya sudah harus diperjelas dan dipastikan apakah akan ada anggaran tambahan yang dipungut dari anggota atau mencari donatur. Semakin banyak anggaran, tentu saja kegiatannya semakin berjalan dengan baik.