Kalau boleh jujur yang sejujur jujurnya, resep ini adalah resep yang sangat menegangkan bagi saya. Kenapa? Ini adalah resep request dari Asllan anak saya. Bermula dari keripik kentang favoritnya yang kemasannya berbentuk tabung tapi harganya sangat mahal. Dia tidak percaya bahwa harganya sangat mahal.
Suatu hari saya batasi dengan membawa uang lima puluh ribu rupiah dan berangkatlah kami ke minimarket depan rumah untuk membeli snack sebagai stok di rumah. Saya sudah mewanti – wanti padanya bahwa hanya membawa uang lima puluh ribu rupiah saja. Dia hanya manggut – manggut dengan tetap memilih semua snack yang dia inginkan. Ketika tiba di kasir, saya mengingatkannya sekali lagi bahwa jika nanti uangnya tidak cukup, maka snack yang sudah terpilih tidak bisa semuanya dibawa pulang. Nah, benar saja. Baru dua snack yang masuk ke barcode mas kasirnya total belanjaan sudah mencapai empat puluh satu ribu rupiah. Dengan terpaksa asllan merelakan snack yang tidak bisa masuk ke barcode mas kasirnya.
Dalam perjalanan pulang dia menggerutu bahwa kali ini dia hanya mendapatkan dua macam snack saja. Sampai di rumah baru saya jelaskan bahwa itu menandakan snack yang dipilihnya adalah mahal harganya. Jika memilih snack yang murah, tentu saja masih bisa mendapatkan bermacam – macam snack dengan uang lima puluh ribu rupiah tersebut. Dia manggut – manggut sepertinya mulai menyadari dan berusaha mencerna kalimat saya tersebut.