Sebagai salah satu yang menempati tahta utama dalam kasta per-kue-kering-an, nastar memang jadi primadona untuk diulik, mulai pemilihan nanas untuk selai sampai ke finishing olesan.
Ada banyak banget tips-tips pembuatan nastar beredar di Google, dan yang paling banyak dicari adalah ‘cara agar olesan nastar mulus dan glowing’. Huff.
Berat sekali tuntutan hidup nastar.
Padahal kue lain nggak ada yang dibebani sedemikian beratnya, haha.
Bisa jadi, sejak istilah ‘glowing’ merujuk pada kulit mulus, bersih dan bercahaya pada manusia, nastar pun kena tulah ikut dituntut buat berpenampilan seperti itu.
Memangnya nggak boleh ya nastar good looking? Ya boleh dong, salah satu faktor penarik makanan kan estetika. Tapi apa iya pengaruh ke rasa?