Terkadang kita terlalu berharap akan terwujudnya harapan-harapan. Tak jarang lupa bahwa tidak semua harus sesuai dengan ekpektasi yang sudah terpampang dalam benak.
Begitulah manusia. Memang tempatnya lupa.
Saat mengalami beberapa hal dalam hidup, mungkin ada saja yang berjalan tidak sesuai dengan harapan. Ada saja kendala yang dialami. Misalnya, ketika mempunyai rencana akan liburan dan mengambil cuti di kantor, tiba-tiba ada tugas mendadak yang harus dijalankan karena tidak bisa digantikan oleh orang lain. Atau, inginnya asisten rumah tangga bisa libur mendekati lebaran saja agar ada yang bisa membantu untuk bersih-bersih rumah, tapi nyatanya sudah jauh-jauh hari izin tidak masuk kerja karena ada urusan keluarga yang lebih penting.
Tentu kita tidak mungkin memaksakan diri agar semua orang bisa menuruti semua keinginan. Keegoisan hanya akan menjadi petaka bagi kita suatu hari kelak. Mengalami kekecewaan dalam hidup merupakan bagian dari dinamika kehidupan itu sendiri.
Sakit hati, kecewa, patah dan segala hal yang menjadikan ekpektasi tidak berjalan sesuai harapan, sebenarnya menjadikan kita belajar agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik, dan selalu menghargai setiap kejadian dalam hidup, sekecil apapun momen tersebut.
Kecewa itu hal yang lumrah. Namun kita tidak boleh terlalu larut. Ada beberapa hal yang bisa menajdi pembelajaran saat ekspektasi tidak sesuai harapan, antara lain :
Saat harus mengalami kekecewaan karena harapan tidak terwujud, sebenarnya hal itu merupakan saat agar kita belajar lebih sabar. Tidak perlu menyalahkan keadaan. Mungkin ada rencana dari-Nya yang kita tidak tahu, bahwa dibalik tidak terwujudnya asa, ada hadiah luar biasa yang akan kita terima.
Saat sedang dilanda kecewa, mungkin kita sesekali bisa mencoba belajar untuk bilang pada diri sendiri : it’s okay. Mungkin dibalik tertundanya harapan yang belum terwujud, ada kejutan lain telah disiapkan. Kita hanya tidak tahu waktu dan bentuknya saja. Just keep for positive thingking, okay?
Terkadang kita punya rencana matang, namun ternyata harus mengalami kendala ditengah perjalanan. Tidak perlu menyalahkan siapapun. Langsung saja mengalihkan pikiran dengan fleksibel. Sadari bahwa kendala merupakan hal umrah terjadi dalam hidup. Koreksi diri agar tidak terlalu berlebihan dalam berekspektasi, dan tidak terlalu kecewa saat harapan tak sesuai realita.
Ada yang bilang, terlalu berharap pada manusia adalah patah hati yang disengaja. Begitulah. Kita seharusnya tidak terlalu berlebihan berharap pada orang lain. Percaya saja pada kemampuan diri, dan yakin akan kemampuan dalam mengatasi setiap permasalahan yang dihadapi.
Saat kita bersedia memperbanyak rasa syukur, yakinlah bahwa hal itu justru akan menambah nikmat yang kita dapatkan. Sekecil apapun itu. Bukankah Allah Swt akan menambah nikmat apabila kita banyak-banyak bersyukur?
Nobody is perfect. Tiap orang mempunyai jalan hidup masing-masing. Jalani saja yang ada dihadapan dan fokus pada peningkatan kualitas diri. Tak perlu membandingkan hidup kita dengan orang lain, karena yang tampak mungkin saja tidak seperti yang dibayangkan.
Mulailah untuk lebih mencintai diri sendiri. Tidak perlu terlalu menyalahkan diri dan keadaan, saat ekpetasi tidak berjalan sesuai yang diinginkan. Masing-masing dari kita adalah pribadi yang unik. Terima saja apa adanya. Tugas kita adalah selalu berusaha menjadi pribadi lebih baik dan bermanfaat bagi orang lain.
Ketika tidak semua harus sesuai ekpektasi dan terjadi hal-hal diluar kendali, tugas kita adalah menyadari bahwa hal-hal tersebut bisa saja terjadi. Apapun yang terjadi, tetaplah ikhlas menerima, tetap bersabar, dan harus terus mengambil sisi positif serta hikmah dari setiap kejadian.
Hidup terlalu sayang untuk dilewatkan begitu saja hanya karena ekpektasi tidak sesuai harapan.
Semoga bermanfaat.
#BPNRamadan2023