Mih, kamu benar tidak apa-apa?
“Iya Pih, memangnya kenapa?”
“Ya sudah kalau kamu dukung insyaAllah kita bisa”
“Iya pih, bismillah ya mungkin ke depannya berliku”
“Tapi insyaAllah pasti Allah beri segala jalan buat kita ya”
“Iya, bismillah yang penting sekeluarga tetap harus terproteksi ya Pih”.
Obrolan itu pertama kali keluar kira-kira 6-7 tahun lalu, saat saya dan suami diskusi apakah akan ikut pensiun dini atau tidak. Selama ini kami berdua memang bekerja di sektor keuangan perbankan dan memang alhamdulillah selama menikah waktu itu kami berkecukupan. Tapi Allah mungkin mulai mengingatkan kehidupan keluarga kami, agar tidak berhubungan dengan hal yang tidak sesuai Al Quran dan Hadis. Kegelisahan, kehilangan rasa hati dan cobaan mulai bertubi-tubi kami rasakan.
“Mungkin ini memang saatnya melepas banyak hal”, pikir kami saat itu
Mulailah saya dan suami mencari-cari jati diri serta makna hidup sebenarnya. Akhirnya kami ikut banyak kajian dan mendengar banyak nasihat orang yang kami anggap lebih kuat agamanya. Dan akhirnya saya dan suami sepakat, baiklah mari keluar dari hal-hal yang berbau riba.
Lengkapnya tentang cerita saya ini baca yuk di blogku!