Assalamu’alaykum Diaris.
Pertanyaan itu memang nggak akan pernah berhenti. Mulai dari pertanyaan kapan nikah?, udah isi belum?, dan kapan nambah anak lagi?. Pertanyaan ketiga ini yang kini hinggap di telingaku, mungkin karena anak balitaku sudah lepas ASI sehingga rasanya tak masalah jika nambah anak lagi, seperti itulah yang dipikirkan mereka yang bertanya. Tapi sebagai manusia yang sudah cukup berpengalaman dengan kedua pertanyaan sebelumnya, setidaknya kali ini aku lebih siap untuk menanggapi pertanyaan ketiga. Kali ini aku cukup menjawabnya dengan senyum termanis yang kupunya, sebenarnya sih senyuman ini kupakai juga untuk menjawab dua pertanyaan sebelumnya.
Bagiku punya anak itu nggak mudah. Aku tahu jika Alloh Swt. sudah berkehendak itu tandanya kita sudah dipercaya. Tapi kan kita juga nggak bisa hanya dengan berharap padaNya, perlu diusahakan juga, salah satunya adalah menyiapkan mental yang benar-benar sehat dan penuh kesiapan, apalagi pasca lahiran kemarin aku sempat kena babyblues yang benar-benar cukup mengganggu. Dan untuk nambah anak lagi, rasanya aku harus merasa siap jiwa dan raga dulu. Bukannya aku menolak rezeki, tapi ya nggak harus sekarang juga kan.
Untuk saat ini aku mau fokus merawat dan mengasuh anak balitaku yang semakin hari semakin aktif dan lagi bawel-bawelnya. Dia lagi senang belajar dan bertanya banyak hal, senang menceritakan imajinasinya, terkadang aku gemas dibuatnya karena harus menjawab pertanyaan yang sama berulang-ulang kali. Banyak hal-hal unik dan menarik yang dilakukannya setiap hari yang sangat disayangkan jika terlewatkan begitu saja.
Ada kebahagiaan tersendiri saat mendengarkannya bercerita, meski ada beberapa kata yang membuat alisku sedikit mengernyit karena nggak ngerti maksudnya. Kadang dia iseng mengganti lirik lagu kesukaannya dengan beberapa kata, atau dia juga bercerita sambil berimajinasi dengan suatu benda, misalnya bercerita sambil membuat jembatan dari guling, bantal atau benda-benda lainnya, lalu dia naik ke atas jembatan atau merangkak di kolong jembatan buatannya sendiri. Ada-ada aja.
Sempat kepikiran untuk mengajaknya pergi ke playground untuk membantunya bereksplorasi dan berinteraksi dengan balita lainnya (jika memang ada). Jujur aja aku dan suami belum pernah mengajaknya ke playground karena kebetulan anakku juga belum begitu tertarik untuk bermain di sana.