fbpx

Mengenal Aturan Keselamatan Anak Di Rumah: Child Safety

31 August, 2021

Kali ini pingin membahas tentang aturan keselamatan anak di rumah, atau disebut juga  Child Safety . Tidak banyak yang tahu kalau sebelum  tinggal  di rumah, lima tahun yang lalu saya bekerja di bidang HSE alias  Health, Safety and Environment  Officer  di suatu perusahaan.

 

 

Memang sih topik kesehatan dan keselamatan biasanya identik dengan tempat kerja/perusahaan/pabrik atau tempat umum, seperti Mall, rumah, atau fasilitas umum lainnya. Namun jarang yang  sadar  terhadap kesehatan dan keselamatan sendiri di rumah.

Padahal kalau kita kulik lebih dalam, rumah seharusnya menjadi tempat yang paling aman untuk anak. Jadi sudah seharusnya orang tua membuat kondisi rumah yang aman dan sehat untuk anak-anak. Sehingga mereka bisa beraktivitas dan bereksplorasi dengan maksimal.

A. Bahaya dan Risiko

Perlu kita ketahui bahwa kita berada pasti ada suatu bahaya. Bahaya didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat menyebabkan kerugian ( kerugian ) baik pada manusia, kerusakan material maupun pengaruh terhadap lingkungan.

Sedangkan risiko didefinisikan sebagai hasil atau akibat dari bahaya yang dihadapi oleh kita. Risiko pun ada nilainya yaitu risiko ringan, sedang dan berat. Jadi hasil paparan dari suatu bahaya berisiko yang berbeda-beda.

Contoh mudahnya, misalnya:

 

  • Saat di rumah kita ada listrik terkelupas, itu mengandung bahaya. Risikonya adalah anak bisa tersengat.
  • Ada pisau dapur tergeletak pun termasuk contoh bahaya, risikonya anak bisa lecet hingga teriris jarinya.

Risikopun bisa berupa risiko ringan seperti lecet, atau risiko sedang seperti luka berdarah, maupun risiko berat seperti cacat permanen atau kematian.

Mengapa kita perlu tahu ini?

Agar terhindar dari risiko, apakah kita harus menghilangkan sumber bahayanya? Hmmm, belum tentu.

Banyak dari orang tua yang ingin segalanya di sekitar anak aman, namun dengan menghilangkan bahaya. Apa bisa? nggak sepenuhnya bisa. Kita butuh listrik, pisau, dan segala hal yang mengandung bahaya.

Jika itu semua dihilangkan, maka kegiatan keseharian akan terganggu dan kita menjadi orang tua yang over-protective pada anak. Tentu itu nggak baik untuk perkembangan anak.

Bagaimana Solusinya?

Sebagai orang tua kita seharusnya mampu mengidentifikasi atau mengenali bahaya yang ada di rumah dan kemudian mengurangi tingkat risiko yang mungkin terjadi.

Contohnya jika dilihat dari kasus di atas adalah ajari anak skill memegang pisau, berikan insight tentang kelistrikan, setting rumah yang lebih ramah anak, dan berikan pengawasan sesuai usia.

Jadi tidak bisa   pengawasan penuh , maka ciptakan juga kondisi yang aman di rumah. Bekali anak tentang aturan keselamatan anak di rumah, serta bekali dia dengan  keterampilan tertentu  .

 

selengkapnya di www.nurrahmahwidyawati.com

Baca Selengkapnya
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Nurrahmah Widyawati
Mom of 2, Blogger, Desainer Grafis

Halo, !

Categories

More than 3500 female bloggers registered

PT. PEREMPUAN DIGITAL INDONESIA
Cyber 2 Tower 11TH Floor JL HR Rasuna Said Jakarta Selatan

calendar-full
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram