Pekerjaan sebagai penulis freelance seringkali membawa banyak keuntungan, seperti fleksibilitas waktu dan kreativitas tanpa batas. Namun, kesehatan mental penulis freelance juga bisa terganggu meskipun pengaturan jam kerja sudah bisa diatur sendiri.
Kurang gerak dan hanya terpaku pada laptop atau komputer juga memicu sakit pada tubuh. Coba ingat lagi, kamu yang sekarang sedang merintis karier sebagai penulis freelance, pernahkah merasa pinggangmu kaku? Lebih parah lagi, pernahkah kamu merasa ninus matamu semakin bertambah?
Kondisi kesehatan fisik yang memburuk juga berpotensi memperparah kondisi mental. Saya pun pernah mengalaminya beberapa tahun lalu ketika sedang gencar-gencarnya menerima job menulis freelance. Sepanjang lengan kiri saya harus diperban hampir dua bulan akibat terlalu capek mengetik serta ada salah urat.