fbpx

Menyambut Lebaran dengan Kue Khas Lebaran ala SAF Family

4 April, 2024
Lebaran sisa beberapa hari lagi. Ada yang sudah siap dengan kue khas lebarannya? Kalian tim yang mana nih, tim yang rempong buat kue atau tim yang ingin praktis sisa membeli kue lebaran? Hehehehe … Oh iya kami sekeluarga sekarang sudah ada di kampung halaman—Kota Makassar, sejak hari Jum’at yang lalu kami sampai disini dari Kabupaten Mamasa jadi setidaknya sudah hampir satu pekan kami menikmati suasana Ramadan di kampung halaman, Alhamdulillah.
Momen mendekati lebaran memang waktu yang paling sibuk yah? Hahahah … harus berburu dengan baju lebaran, kue lebaran dan nantinya akan berburu dengan sajian lebaran berupa ketupat dan teman-temannya. Untuk baju lebaran, kami sendiri sudah menyiapkan beberapa hari yang lalu—baju DSAF aka Kakak Fatih dan Adek Fayyad sudah kami beli bahkan sejak kami di Mamasa, hehehe, sisanya untuk baju lebaran saya dan Pak Suami baru kami beli beberapa hari yang lalu tepatnya sejak saya mendapatkan gaji bulan April, hahahah.
Kembali ke bahasan utama kita di postingan kali ini, jadi dua hari ini saya dan mama disibukkan dengan urusan kue lebaram. Sejak hari Senin yang lalu, saya dan mama sudah bergerilya untuk membeli bahan-bahan kue, lalu kemarin dan hari ini kami harus berkutat di dapur untuk membuat dan memanggang kue lebaran, hahaha. Saya baru saja selesai membuat kue saat memutuskan untuk menuliskan postingan ini—karena jika saya menundanya, maka dapat dipastikan kalau saya akan sedikit ketetran mengejar target tulisan untuk ikut BPN Challenge, hehe.

Tradisi Membuat Kue Khas Lebaran di Keluarga Kami

Tradisi Membuat Kue Khas Lebaran di Keluarga Kami
Kami bukan keluarga yang jago membuat kue, maka momen pembuatan kue khas lebaran dapat dipastikan hanya terjadi sekali dalam setahun atau setidaknya dua kali dalam setahun di setiap idul fitri dan idul adha.
Maka, setiap tahun, saya dan mama pasti akan kebingungan dengan resep yang mana yang akan kami ikuti—sayangnya kami tidak punya resep kue lebaran yang pasti, setiap tahun kami pasti akan mengandalkan resep yang ada di internet dengan melakukan sedikit modifikasi.
Mama hanya punya seorang putro yaitu saya sedangkan adekku adalah seorang laki-laki—saya hanya dua bersaudara, maka saya ingat sekali, dulu sebelum saya menikah, semua keluarga kami punya perannya masing-masing saat waktu pembuatan kue lebaran di mulai.
Mama bagian membuat adonan, saya bagian membentuk kue, adekku Imran bagian pemanggangan dan bapak bagian tukang beli bahan, hahaha. Beberapa tahun belakangan ini ketika saya sudah menikah dan adekku sudah mulai sibuk dengan kerjaannya sendiri, skema pembuatan kue ini sedikit berubah.
Dulu waktu anak-anak masih kecil, saya akan menitipkan dulu kedua bocah saya di kakak ipar saya, heheh dan datang ke rumah mama untuk membuat kue dengan dibantu oleh Pak Suami—biasanya Pak Suami kebagian di bagian oven. Alhamdulillah beberapa tahun ini, anak-anak sudah bisa sedikit membantu, walau biasanyanya hanya semangat di awal, hahaha, tapi setidaknya mereka sudah bisa sedikit diandalkan.
Tahun ini pun seperti itu, Kakak Fatih dan Adek Fayyad secara bergantian membantu saya untuk memixer semua campuran bahan kue, lalu mereka juga sangat semangat untuk membantu saya dalam membentuk kue, dan memberikan olesan pada kue.
Baca Selengkapnya
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Fitrah Alimuddin
Seorang Istri dan Ibu yang akan senantiasa belajar

Halo, !

Categories

More than 3500 female bloggers registered

PT. PEREMPUAN DIGITAL INDONESIA
Cyber 2 Tower 11TH Floor JL HR Rasuna Said Jakarta Selatan

calendar-full
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram