Mungkin ada sebagian sahabat yang bertanya-tanya buat apa sih pentingnya tukar biodata ? Nah, di awal bagian ini saya akan coba menjelaskan tentang penting dan perlunya taaruf. Berbeda dengan pacaran yang didalamnya ada aktivitas bersenang-senang, bermesraan dan sebagian kecilnya adalah berkenalan.
Sementara taaruf adalah porsi terbesar dari prosesnya adalah mengenali calon pasangan. Pentingnya biodata taaruf sebagaimana contoh formnya yang pernah saya tulis di tulisan sebelumnya judul tulisannya puzel-puzel ta’aruf tujuan dari biodata di kirimkan adalah untuk mengenali siapa calonmu, apa visi misinya, bagaimana kondisi keluarganya, bagaimana cara berpikirnya itu semua akan bisa terlihat dari biodata yang ditulisnya.
Simpelnya dengan tukar biodata Kamu bisa melihat gambaran besar bagaimana isi kepala dan hatinya. Dan, jika Kamu lebih peka dalam membacanya akan terlihat juga gambaran karakter seseorang tersebut dari tulisannya itu. Nah, tahapan selanjutnya setelah tukar biodata adalah Nadhor atau ketemuan. Ini dilakukan jika Kamu merasa ada ketertarikan ketika melihat biodatanya dan merasa perlu ingin mengenalnya lebih dalam.
Tapi jika saat membaca biodata Kamu sudah merasa nggak sreg atau sebagian besar tentang diri calonnya tidak sesuai harapan kriteria jodohmu tentu Kamu boleh mengakhiri taaruf sampai tahapan tersebut.
Tapi bytheway apa itu nadhor ?
Secara sederhana _Nadhor_ adalah aktivitas saling melihat fisik calon istri ataupun suami.Tujuannya adalah menemukan ketertarikan dari yang dilihat sehingga memantapkan hati.Selain itu aktivitas bertemu (Nadhor) diisi juga dengan saling bertanya dan saling berdiskusi dengan calon seputar hal-hal penting dalam pernikahan nanti _(Nanti akan diberikan juga contoh-contoh pertanyaan penting yang perlu ditanyakan pada calon) Rasa ketertarikan pada pandangan pertama ketika nadhor sangat penting adanya.
Tujuan Sederhananya tentu agar memiliki rasa minat dan semangat untuk menikahi calon tersebut. Rasa ketertarikan ini bukanlah rasa cinta, karena sejatinya nggak ada cinta pada pandangan pertama. Nah, selama ini kita sering keliru soal ini. Konsepnya cinta itu tidak lahir hanya dari proses sekali bertemu atau sekali lihat. Tetapi cinta lahir dari proses panjang, yang akan dirasakan setelah menjalani kehidupan bersama, berjuang bersama, merasakan susah senang, mengetahui kelebihan dan kekurangan satu sama lain.
Sederhananya cinta itu akan dirasakan setelah menikah. Sebelum menikah tentu belum bisa dikatakan itu cinta tetapi baru rasa suka, simpati dan ketertarikan.
Biasanya hal paling sering di dianggap oleh generasi muda jaman now. Ketika ada rasa suka dan ketertarikan pada lawan jenis (yang mereka bilang itu jatuh cinta pada pandangan pertama) biasanya mereka akan melakukan yang namanya PDKT (pendekatan) , nembak dan jika diterima mereka berpacaran. Aktivitas pacaran ini mereka yakini terjadi karena katanya saling mencintai. Padahal yang terjadi saat pacaran adalah saling terobsesi oleh nafsu syahwat bukan saling mencintai.
Buktinya orang yang pacaran biasanya ingin selalu bersama, ingin memiliki, jika terus-terusan berinteraksi pada akhirnya ingin melampiaskan hasrat seksualnya. Mulai dari pegangan, pelukan, gandengan, ciuman hingga aktivitas-aktivitas maksiat lainnya. Nauzubillah
Biasanya aktivitas pacaran itu isinya hanya obsesi atau nafsu belaka. Makanya dalam Islam nggak ada yang namanya pacaran. Allah mengingatkan kita dalam surah Al Isra ayat 32 “Jangan dekati zina” artinya jangan lakukan aktivitas-aktivitas yang mendekatkan pada perzinaan, mendekati saja kita di larang lalu bagaimana dengan melakukannya tentu dosanya lebih ngerii dong
Buat Kamu yang sudah terlanjur pacaran saran Kami segerakan putus atau menikah jika sudah siap menikah. Ini tidak hanya buat yang resmi dengan status pacaran, tetapi juga untuk Kamu yang sering interaksi dan komunikasi secara intens dengan lawan jenis. Mungkin tidak ada status pacaran tapi kalian berkomunikasi layaknya orang pacaran ya sama saja dengan pacaran. Sama saja rasa yang dirasakan, tentunya sama juga maksiat dan mudharatnya.
Okey, berbicara tentang nadzor ada beberapa sabda Rasulullah Saw :
Yang pertama adalah Rasulullah meminta calon pasangan agar saling bertemu, atau saling melihat calon yang hendak di nikahi tentunya pertemuan ini tidak boleh di lakukan hanya dua orang saja/berdua-duaan jadi, harus ada mahram-mahramnya hal demikian di lakukan agar tidak menimbulkan fitnah disini ada beberapa hadits yang berbicara tentang anjuran nadzor
Dari Jabit bin Abdillah ra. Berkata, Rasulullah Saw bersabda : “Jika salah seorang dari kalian meminang wanita, sekiranya bisa melihat apa-apa yang membuatnya mantap untuk menikahinya maka hendaklah dilakukan” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Dari Mughiroh bin Syu’bah ra. Bahwa dirinya meminang seorang wanita. Lalu RasulullahSaw berkata kepadanya : “Lihatlah dia, sesungguhnya itu akan lebih membuat hubungan kalian berdua awet” (HR. Trimidzi dan nasa’i)
Kemudian selanjutnya tujuan dari nadzor ini adalah agar membuat wanita kagum akan laki-laki yang menjadi suaminya nanti. Umar bin Khattab pernah mengatakan dalam Kitab al-Majmu’ Syarah Mu-hadzab oleh Imam Nawawi 16/139
“Janganlah kalian nikahkan anak perempuan kalian dengan lelaki jelek (dalam pandangan wanita tersebut), sesungguhnya apa yang membuatnya kagum dari laki-laki adalah apa yang membuat laki-laki kagum darinya”
Sampai disini mulai paham ya, kalau nadhor itu cukup penting, yaitu untuk menemui hal yang disukai dari pasangan dan membuatnya tertarik,pertemuan antara laki-laki dan wanita yang sedang menjalani proses taaruf dengan syarat
Wajib ada pendamping , tidak dilakukan berdua Ini syarat utamanya ya, jadi kalau misalnya diajak taaruf oleh seseorang lalu mengajak ketemuan berdua maka hindari. Karena memang syariatnya harus ada yang menemani. Siapa yang menemani ? Tentunya adalah perantara taaruf. Siapa-siapa saja yang bisa jadi perantara ta’aruf sudah dibahas di materi sebelumnya. Silakan baca ulang.