Kalau ngomongin soal kenangan sekolah pasti banyak banget keseruannya. Memang benar kata orang, kalau masa putih abu-abu adalah masa-masa yang indah dan tak terlupakan. Mulai dari pertama kali merasakan indahnya jatuh cinta, melakukan hal-hal aneh di luar nalar bareng sahabat, sampai yang paling aneh itu nagih utang bareng-bareng. Anak SMA udah punya utang aja nih? Itu anak SMA atau bapak-bapak habis kalah judi?
Jadi begini ceritanya. Waktu kelas sepuluh. Beberapa teman sama, yang semuanya perempuan itu sepakat bikin arisan. Nominalnya dua ribu rupiah. Arisannya mingguan. Tapi ada yang ikut dua bahkan tiga nomor. Yang jadi bandarnya itu teman dekat saya, sebut saja namanya Sonem dan Isti.
Dari awal kami nggak pernah curiga sama Sonem. Orangnya kelihatan teliti, cak cek, dan paling rapi catatannya. Kelemahan Sonem cuma satu, dia masih kelas sepuluh tapi sudah bucin sekali dengan pacarnya. Sebut saja namanya Sumadi. Emang ganteng sih Sumadi ini. Tipe cowok baby face, kulit bersih, cool, dan kalau ngobrol humoris. Pantas saja Sonem termehek-mehek.