Buku-buku karya Ahmad Tohari memiliki kekhasan tersendiri. Ia piawai dalam hal memaparkan kondisi suatu tempat, situasi sebuah peristiwa atau emosi karakternya sehingga pembaca seperti bisa melihatnya langsung. Ia juga suka membubuhkan kritik sosial ke dalam ceritanya seperti dalam buku Orang-orang Proyek ini.
Sejak menamatkan buku Ronggeng Dukuh Paruk dan sekuelnya, aku jadi jatuh hati dengan karya-karya Ahmad Tohari. Bukunya Bekisar Merah langsung kulahap. Disusul dengan buku berjudul Kubah, Di Kaki Bukit Cibalak, Senyum Karyamin, Mata yang Enak Dipandang, dan Lingkar Tanah Lingkar Air. Ia suka menyisipkan sejarah seperti era PKI tahun 65, era DI/TII, dan masa Indonesia mulai memasuki era pembangunan dengan segala problemanya.
Dalam buku Orang-orang Proyek ini tentunya ada banyak hal yang ingin disampaikan oleh Ahmad Tohari lewat tokohnya, Kabul. Ia adalah seorang insinyur yang terlibat dalam proyek pembangunan jembatan di sebuah desa.