Malam itu,
udara sangat dingin. Di luar langit tampak sangat gelap. Ditemani secangkir coklat panas, aku duduk termenung di tempat favoritku. Aku memandang langit lekat. Gelap yang kulihat. Lama-lama, mataku mulai menemukan yang ia cari. Kesenangannya. Bintang gemintang. Beberapa mulai berani menampakkan indahnya. Membentuk beberapa rasi bintang. Orion! Kesukaanku.
Dulu, kalau saja aku masih bersamamu, aku akan segera mengirimkan pesan singkat. Berisi ungkapan bahagia dapat melihat rasi bintang favoritku. Haha. Aneh ya. Kini aku bisa mengenangmu dengan tawa. Lega rasanya. Awan kelabu di hatiku telah sirna. Terima kasih sudah rela mengikhlaskan aku bahagia dengan kehidupan baruku.
Tuhan, terima kasih telah mengijinkan aku melupakannya. Aku sudah berjanji pada hati, aku akan baik-baik saja. Menjalani hidup yang aku mau. Aku harap. Bukan manusia yang kembali membuatku bersemangat.