Puasa Ramadhan dalam Islam adalah ibadah kepada Tuhan dengan menahan diri dari makanan, minuman, hawa nafsu, dan aktivitas lain sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Puasa Ramadhan merupakan kewajiban bagi umat Islam, termasuk seseorang dengan Diabetes Melitus.
Meskipun seseorang dengan diabetes melitus harus berpuasa selama 13 jam setiap hari selama satu bulan penuh, puasa Ramadhan dianggap sebagai cara pengendalian diet yang penting karena selama berpuasa, seseorang dengan Diabetes Mellitus (DM) memiliki jadwal makan yang lebih teratur, yaitu makan dua porsi besar saat sahur dan berbuka puasa.
Pertanyaan yang kerap muncul :
“Bagaimana pengaruh puasa ramadhan pada diabetes melitus?”
Inilah pengaruh puasa Ramadhan pada diabetes melitus.
1. Puasa sebagai detoksifikasi tubuh
Menurut penelitian, Puasa dapat membersihkan tubuh dari racun dan zat berbahaya yang menumpuk dalam saluran pencernaan, ginjal, dan organ lainnya akibat penggunaan bahan pengawet, pewarna, pemanis buatan, dan asap rokok selama bertahun-tahun. Puasa Ramadhan memiliki potensi untuk mendetoksifikasi tubuh karena adanya perubahan pola makan dan kebiasaan selama bulan puasa.
Selengkapnya mohon baca blog postnya…