Kalau ada yang bilang saya perempuan ambisius mungkin itu karena saya telah menginternalisasi nasihat ibu saya. Beliau selalu bilang apapun yang terjadi perempuan harus berdaya secara ekonomi. Karena kalau perempuan berdaya secara ekonomi laki-laki tidak akan mudah sewenang-wenang dengan kita. Bukan hanya laki-laki saja sebenarnya, tapi kalau kita benar-benar berdaya tidak ada orang lain yang akan sembarangan dan sewenang-wenang dengan kita.
Misalnya saja ada dua perempuan. Mereka sama-sama menyandang status seorang istri. Yang satu dia bisa berdaya secara ekonomi. Sementara yang satu menggantungkan ekonominya kepada suami. Suatu hari sang suami berselingkuh. Suami kedua perempuan ini sama-sama berselingkuh misalnya. Apa yang mereka lakukan?
Perempuan berdaya akan merasa terhina dan boleh jadi akan langsung meninggalkan suaminya. Ia tidak butuh laki-laki yang tidak bisa menjaga kesetiaan. Sementara perempuan kedua? Boleh jadi ia akan berpikir ulang jika harus meninggalkan suami yang telah menyakitinya. Karena selama ini suaminya adalah tempat bergantung bagi dirinya.