Alhamdulilah, di akhir tema ada tema bebas dan bisa mengekspresikan sebuah kata, saran, atau apapun itu yang bermanfaat untuk kaum hawa. Kata ” Perempuan” dia adalah manusia layaknya seorang ” Laki-laki”, baik laki atau perempuan sama dimata Allah swt. Dalam hal ibadah Allah swt tidak memandang jenis kelamin, bahkan wanita dimuliakan oleh nabi Muhammad saw setelah zaman arab jahiliyah menganggap wanita, anak perempuan itu tidak berharga, bahkan wanita sebagai warisan.
Mereka membunuh anak perempuan hidup-hidup karena dianggap sebagai aib. Wanita tidak bisa berperang, bisanya mereka menganggap seperti itu. Walau tidak bisa perang wanita justru dibutuhkan seperti masak, mengobati luka bagi mereka yang berperang. Seharusnya bisa berfikir, tapi wajar saja namanya jahiliyah atau bodoh
Itu semua sudah kejadian lama dan sekarang wanita bebas memberikan inspirasinya. Wanita berhak membela diri, tidak pantas seorang laki-laki melecehkan wanita dan yang terjadi kini misal nyatanya wanita yang melaporkan untuk menuntut hak atas kesucian dirinya malah balik melempar dengan tanggapan menyalahkan. Ibaratnya sudah kena tembak tubuhnya di panah pula hatinya sungguh dimana itu perasaannya.
Namun kita juga harus memandang dari kacamata islam, apakah wanita tersebut sudah menutup auratnya, sudahkah tidak melanggar hal yang dilarang oleh Allah swt misal pacaran, sudahkah berusaha menjaga kehormatan dirinya. Jadi dalam hal aurat dimana aurat tersebut tidak menampakkan lekukan tubuhnya, menjulurkan hijabnya sampai dada.
Biasanya wanita ya kalau dirumah mungkin beda tapi setidaknya memenuhi itu walau belum totalitas, bahkan penulis ini juga masih belum keseluruhan menjalankannya. Tapi melihat zamam sekarang setidaknya menyebarkan kebaikan itu lebih baik.
Kenapa sih islam menyuruh begitu? Karena kita tidak tahu laki-laki apakah semuanya bisa menundukkan pandangannya, apakah fikiran mereka nafsu atau tidak. Rasanya kalaupun menjulurkan hijab sampai dada dan kita menutup semuanya bisa jadi ada laki yang memandang kita dengan tidak tahu ya bagaimana mau cerita karena posisi bukan sebagai laki. Tapi takut saja kalau ada apa gitu, apalagi sebenarnya tempat terbaik wanita adalah rumah, kalau keluar setan itu menghiasi wanita. Pantas saja wanita itu fitnah terbesar bagi laki-laki.
Mengenai wanita baik dia menutup aurat sesuai ketentuan atau tidak, bahkan tanpa hijab mereka tetaplah wanita yang harus dihormati, dibela. Perempuan itu tidak lemah tapi hatinya yang lembut, sosok yang punya kasih sayang, sehingga memang berbeda dengan laki-laki yang maskulin, kuat, namun jika salah menggunakan kelebihannya dia bisa kasar.
Rasanya tulisan ini seperti menyalahkan laki-laki ya, hehe… Tidak kok. Maksudnya tidak semua laki-laki itu dan tidak setiap perempuan itu juga Sama, hanya saja membicarakan bagaimana wanita bisa menjaga iffah. Dan punya rasa malu itu baik bagi wanita, jangan terlalu “ah kalau aku malu nggak bisa akrab dengan teman laki-laki” tidak salah sih, namun harus membatasi saja takutnya sering berbaur bisa menjerumuskan hal tak terduga.
Pendiam, tantangan banget ya bagi perempuan sekarang. Terkadang merasa gimana gitu, karena jarang perempuan itu pendiam sulit berinteraksi dengan orang lain. Dan merasa dirinya hanya sendiri, tapi seharusnya itu baik karena dengan diam kita menjaga lisan supaya tidak memplesetkan diri ke neraka.
Terkadang aku merasa perempuan yang tersakiti, nyatanya banyak kaum hawa yang berusaha menyembuhkan luka. Setiap goresan ia obati sendiri, itu baik. Jangan sampai luka itu gara-gara laki-laki yang bahkan dia bukan siapa – siapa kita.
Tidak salah menyukai, dalam diam saja hati terluka apalagi terang-terangan bisa jadi buruk untuk kehormatan wanita dan sebagai martabat keluarga.
Tren, fashion hijab atau pakaian itu tidak terlalu penting. Yang penting memenuhi syarat tidak menampakkan tubuh. Ada istilah pakaian telanjang, maksudnya dia memang menutupi tubuhnya namun pakaian itu ketat, kainnya nerawang, sama saja itu terlihat jadi itu namanya berpakaian tapi telanjang. Jika bukan diri sendiri yang melindungi siapa lagi, jangan biarkan mata jahat memandang apa yang di punya wanita, wanita itu istimewa maka lebih baik menjaga dirinya dengan baik sebagai pondasinya dengan belajar mengenal agama walau tidak bisa keseluruhan tidak papa. Manusia itu butuh proses, berat, ringan, terjal adalah rintangan namun tetap sabar menghadapi tantangan.
Semoga ini bermanfaat, yang terluka semoga Allah swt. memberikan jalan kemudahan. Dan semoga kita selalu berusaha memperbaiki diri menjadi manusia yang berkualitas dihadapi allah swt bukan dihadapan manusia saja.
#BPN30DayRamadhanBlogChallenge2022