Suatu hari saya berada di titik bawah mental dan fisik. Saat itu, Januari 2021, saya dan keluarga terkena covid-19. Suami harus dirawat di RS, sedangkan saya harus menguatkan diri di rumah bersama 2 anak balita yang tidak terlihat seperti orang sedang sakit: full energy!
Saat itu, belum genap setahun covid-19 pandemi di Indonesia dan saya masih kalut saat covid menyerang keluarga kami. Dengan fisik yang anjlok, kepala saya juga dipenuhi kekhawatiran, kesedihan, dan urusan-urusan lain. Emosi saya menjadi tidak stabil. Sering marah ke anak, kemudian menangis tiba-tiba.
Sampai akhirnya saya mencoba mengurai isi kepala saya dengan menulis blog. Saya menulis berhari-hari sembari mencatat rekam jejak sakit kami sejak gejala pertama.