Kita sudah hampir dipenghujung ramadan. Sebentar lagi, saat-saat indah bersama bulan suci akan segera berakhir. Kita akan merindukan kebersamaan selama hamper satu bulan. Apakah Anda juga merasakan hal yang sama?
Awal menjalani puasa ramadan mungkin terasa berat, apalagi bila jarang melakukan puasa-puasa sunah lain yang sering dianjurkan dan dijadikan contoh oleh Rasullullah SAW. Tidak terkecuali saya, yang seringkali lalai tidak menjalani puasa sunah.
Padahal sebetulnya, menjalani puasa juga merupakan salah satu cara agar tubuh menjadi lebih sehat, terbuangnya segala racun tidak sehat yang ada dalam tubuh, selama kita mengonsumsi apapun di dalamnya, baik makanan maupun minuman, akan terbuang secara alami, tanpa harus mengonsumsi segala minuman untuk memperlancar pencernaan. Bahkan kala minum ramuan herbal sekalipun.
Melakukan puasa, meski tidak hanya saat ramadan saja, juga melatih hati menjadi kuat dan lebih sabar dalam menghadapi segala permasalahan hidup. Kita bisa belajar menahan diri dari hal-hal yang tidak inginkan, baik secara lisan maupun perbuatan, yang kelak bisa menimbulkan penyesalan.
Menjalani ibadah puasa, terutama ibadah puasa ramadan, merupakan salah satu perjalanan panjang manusia untuk kembali pada fitrah. Perjalanan manusia sebagai makhluk yang saat dilahirkan dalam keadaan bersih, suci tanpa dosa.
Dibutuhkan keikhlasan dalam menjalani ibadah puasa, apalagi di bulan suci ramadan ini. Bisa jadi awalnya berat menjalani, karena tidak terbiasa berpuasa sunah di hari-hari selain bulan ramadan. Mungkin kerap timbul keluhan-keluhan, berat saat harus menahan lapar dan dahaga, dan yang lebih berat lagi adalah menahan hawa nafsu.
Untuk itulah, dibutuhkan keikhlasan dan ketulusan dalam menjalani ibadah puasa. Dua hal ini merupakan pengantar terkabulnya doa-doa dan harapan-harapan dari Allah Swt.
Menjalani ibadah puasa juga merupakan salah satu jalan agar kita dapat mendinginkan nafsu dan mempertajam pikiran. Hal ini tentu sangatlah penting, agar kita semakin bijak dalam mengambil keputusan penting demi kebaikan diri sendiri dan kebaikan-kebaikan pada orang lain, sehingga kita tidak menjadi makhluk yang sia-sia di dunia.
“Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat terhadap sesama manusia.” (HR Ibnu Hibban dan At-Tabrani)
Tidak semua manusia bisa benar-benar menjalani kehidupan dengan segala dinamika ini dengan penuh keikhlasan. Apalagi saat bulan ramadan. Banyak sekali godaan menghampiri. Mulai dari kekhawatiran tidak bisa menahan lapar dan haus hingga timbul keinginan untuk membatalkan puasa, masih seringnya menggunjingkan orang lain, bermalas-malasan dengan sengaja tanpa tergerak untuk memperbanyak ibadah dengan tadarus, bersedekah dan sebagainya.
Puasa ramadan tinggal beberapa hari lagi. Namun perjalanan kita masih panjang, hingga Allah Swt menentukan ketetapan-Nya. Selagi masih ada kesempatan, mari kita sama-sama menjalani puasa dengan penuh niat hanya untuk beribadah demi meraih rida-Nya.
Semoga bermanfaat.
#BPNRamadan2023