Sudah lama ingin menuliskan tentang perjalananku sembuh dari GERD dan kecemasan , namun memang maju mundur sih. Pertama, karena masih terbayang tak enaknya saat itu, dan kedua sebenarnya tidak benar-benar 100% recovery (kadang-kadang kambuh juga meski nggak heboh) .
Tapi , ternyata banyak lho yang mengalaminya. Mungkin salah satunya adalah kamu. Hanya banyak yang diam dan memilih “legowo” serta bersahabat dengan GERD ini. Banyak juga yang bingung handle -nya juga.
Penafian . Ini bukan artikel kesehatan. Kamu akan menemukan solusi medis mendetail di sini dari expert. Namun , aku ingin berbagi pengalamanku dan manfaatkan hanya dengan baik. Semoga bisa bermanfaat untuk semua.
Di tahun 2019 aku hamil anak kedua. Hamilnya cenderung doyan banget makan alias hamil kebo, sungguh berbeda dengan hamil si kakak. Namun memang proses pengiriman -nya tetap sama, yaitu lewat operasi caesar.
Jadwal operasi sudah ada, yaitu tanggal 23 Juli 2019 sore. Beberapa hari sebelum operasi tersebut, saya sudah melakukan check up kesehatan, baik sample darah, penyakit dalam, USG, dll.
Pagi harinya aku check-in kamar rumah sakit untuk observasi dan persiapan operasi. Sudah sarapan, namun muntah hebat. Entahlah, apa mungkin saat itu aku tegang atau memang badan sedang tidak fit.
Sore itupun tiba. Setelah delay beberapa menit untuk mendahulukan pasien operasi caesar urgent, akhirnya akupun masuk. Ruangannya as always dingin sampai menusuk tulang. Setelah bius masuk, semua berjalan sewajarnya.
Hingga serangan sesak nafas saat operasipun tiba. Panik. Aku memanggil dokter dan memberitahukan bahwa nafasku sesak. Dan aku berjuang sekuat tenaga untuk tetap bernafas.
Rasanya saat itu hidup dan mati susah dibedakan. Setelah tim dokter memberikan oksigen tambahan dan suntikan (entah apa), perlahan nafasku kembali normal.
selengkapnya di nurrahmahwidyawati(dot)com