fbpx

Proses pengelolaan buku di perpustakaan dalam meningkatkan kualitas belajar siswa sekolah dasar

28 July, 2023

ARTIKEL MANAJEMEN PERPUSTAKAAN

Proses pengelolaan buku di perpustakaan dalam meningkatkan kualitas

belajar siswa sekolah dasar

Abstrak

 Dalam sepanjang perkembangan manusia sebuah perpustakaan diadakan untuk

membantu para masyarakat dalam mencapai sebuah perkembangan pengetahuan

mereka. Yang mana. Dalam hal ini juga masih terdapat beberapa permasalahan yang

menyatakan bahwasannya proses dalam pengelolaan buku yang dilakukan di

perpustakaan di beberapa sekolah masih ada yang belum memadai. Sehingga, siswa

masih kurang menikmati fasilitas yang diberikan oleh sekolah tersebut terutama

yaitu perpustakaan. Hal tersebut juga disebabkan oleh adanya beberapa factor

tertentu yang membuat perpustakaan sekolah tersebut masih belum memadai bagi

siswa salah satunya yaitu kurangnya perhatian dari pihak sekolah terkait dengan

proses pengelolaan buku yang ada di perpustakaan tersebut hal ini dapat

mengakibatkan para siswa enggan untuk mengunjungi perpustakaan yang ada

disekolah tersebut hal itu yang menyebabkan siswa sulit untuk mendapatkan relasi.

Kata Kunci : Proses pengelolaan buku diperpustakaan, pentingnya meningkatkan

 Kualitas Jumlah pengunjung siswa di perpustakaan.

Pembahasan

Dalam sepanjang masa disetiap banyaknya perpustakaan tentu telah memiliki tujuan

mengapa perpustakaan tersebut didirikan, Sehingga dalam hal ini maka

dibutuhkannya sebuah proses pengelolaan buku buku yang ada di perpustakaan

tersebut. Yang mana hal itu sangatlah penting terutama bagi tingkat sekolah dasar

karena hal tersebut dapat dikatakan sebagai kategori baik atau kurangnya sebuah

perpustakaan ini dilihat dari segi bagaimana proses pengelolaan buku dan bentuk

kualitas buku yang dimiliki oleh perpustakaan yang berada di sekolah tersebut.

Maka, sebagai pengelola sebuah perpustakaan juga harus mampu mengetahui

bagaimana cara meningkatkan para siswa agar siswa tersebut selalu mengunjungi

perpustakaan tersebut. Hal ini dilakukan agar perpustakaan yang ada disekolah

tersebut juga dapat memberikan banyaknya buku buku bagi siswa sebagai penunjang

dalam proses pembelajarannya. Maka, dalam hal ini sebagai pihak yang mengelola

perpustakaan juga seharusnya sebagai pengelola perpustakaan membuat sebuah

tempat di perpustakaan tersebut yang dapat dikenal sebagai pusat pojok baca. Akan

tetapi, pusat pojok baca yang dimaksudkannya yaitu pusat pojok bacanya harus

dirangkai dengan berdasarkan jenjang kelas siswa dan disesuaikan dengan karakter

yang dimiliki oleh masing masing siswa. Hal tersebut dapat dilakukan melalui

bantuan dari wali kelas di tiap tiap kelas yang dapat membantu para siswanya dalam

menghiasi pusat pojok baca yang telah mereka rancang yang berdasarkan nilai

kreativitas yang dimiliki oleh masing masing siswa. Hal tersebut dilakukan yang

mana dengan diadakannya sebuah bentuk pusat pojok baca ini dapat memberikan

kenyamanan bagi siswa untuk dapat membaca dengan tenang dan focus dengan

bahan bacaan yang sedang dibaca oleh siswa tersebut. Hal ini telah berdasarkan

adanya undang undang no 43 tahun 2007 bab V pasal 14 ayat 5 telah menyatakan

bahwasannya standar nasional yang ada pada rancangan peraturan pemerintah RI

tahun 2009 bab 4 pada pasal 16 menyatakan bahwasannya standar pelayanan

perpustakaan mengatur sistem pelayanan dan jenis pelayanan berfungsi untuk semua

jenis perpustakaan. Maka, berdasarkan adanya penjelasan tersebut akhirnya pihak

pemerintah mengadakan sebuah perpustakaan dengan berbasis keliling yang mana

hal tersebut diadakan untuk membantu dalam hal mengatasi berbagai permasalahan

yang dialami oleh tiap tiap perpustakaan yang ada di tiap tiap sekolah. Hal ini

dilakukan dengan bertujuan agar para siswa yang fasilitas perpustakaan

disekolahnya masih belum memadai dapat terbantu dengan diadakannya sebuah

bentuk perpustakaan dengan berbasis keliling ini. Sehingga, siswa masih dapat

memperoleh berbagai pengetahuan dengan melalui banyaknya buku buku meskipun

buku buku tersebut berasal dari perpustakaan keliling yang telah mendatangi sekolah

tersebut. Oleh karena itu, dengan adanya perpustakaan keliling ini mampu

meningkatkan budaya dalam membaca baik untuk para guru maupun para peserta

didik disekolah tersebut. Yang mana, perpustakaan keliling tersebut ditelakan

berdampingan dengan sebuah ruangan dimana tempat ruangan tersebut merupakan

sebuah bentuk pojok baca yang telah dikreasikan oleh masing masing siswa. Hal

tersebut dilakukan bukan hanya menumbuhkan minat baca siswa saja melainkan hal

tersebut diadakan juga bertujuan untuk meningkatkan literasi bagi siswa maupun

guru yang ada di sekolah tersebut. Berdasarkan hal tersebut sebagai guru juga harus

mampu memilah berbagai macam jenis buku yang setidaknya buku tersebut

disesuaikan dengan berdasarkan jenjang kelas dari masing masing siswa tersebut.

Hal ini sangat penting untuk dilakukan karena hal itu dapat memudahkan siswa

dalam hal melakukan peminjaman buku diperpustakaan tersebut. Hal ini dapat

dilakukan dengan menggunakan sebuah website yang mana website tersebut dapat

digunakan sebagai proses indentifikasi sebuah buku pada perpustakaan. Adapun

untuk jenis websitenya yaitu berupa RFID yang man dalam penggunaan website

 

tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi berbagai jenis kategori sebuah

buku. Maka, dalam proses pengelolaan buku di sebuah perpustakaan harus

berdasarkan klasifikasi banyaknya jenis buku yang ada di perpustakaan tersebut.

Sehingga, dalam proses pengelolaan sebuah buku di perpustakaan harus berdasarkan

kepada klasifikasi bahan pustaka yang dilihat dari segi bentuk, warna, besar kecilnya

ukuran buku, tinggi rendahnya buku tersebut. Hal tersebut berdasarkan adanya

sebuah prinsip dasar pada DDC.

1 Prinsip dasar DDC

Berdasarkan pada sistem klasifikasi yang telah dikembangkan oleh seorang

tokoh dunia yang berasal dari negara amerika serikat yang bernama Melvil Dewey

yang mana beliau merupakan seorang tokoh amerika yang selama kurang lebih satu

setengah abad beliau memengeluarkan sebuah teori tentang sistem DDC. Yang

mana, sistem DDC yang dimaksudkan oleh beliau adalah terkait dengan

memperkenalkan terkait dengan draft system klasifikasi tersebut di Amberst college

Library committee pada tahun 11873. Adapun untuk beberapa hal yang dalam proses

perkembangan pada sistem pada klasifikasi DDC ini diantaranya pada proses

penggunaan notasi berbasis bahasa arab sebingga hal tersebut mudah untuk dapat

dimengerti oleh bangsa di dunia. Hal tersebut yang telah berdasarkan klasifikasi

dengan berdasarkan adanya sistem yang dikelompokkan dengan berdasarkan adanya

berbagai jenis bahan pustaka yang telah disediakan oleh perpustakaan tersebut. Hal

tersebut berdasarkan adanya proses pembagian terhadap sebuah kelas yang

berdasarkan subkelas yang berdasarkan jenis bidang studi buku. Dalam adanya

penggunaaan berdasarkan sistem DDC ini juga sistem pengetahuannya dapat dibagi

menjadi beberapa jenis kategori yaitu menjadi 9 kelas utama yaitu filsafat berada

pada kelas kategori 100, Teologi berada di kategori 200, sosiologi berada pada

kategori 300, kesenian berada pada kategori 700, sastra berada pada kategori 800,

 

dan sejarah pada kategori 900 sampai 999. jenis bidang tersebut dikatakan sebagai

disiplin ilmu akademis beberapa saat ini sudah dianggap kembali yang telah

dianggap sebagai disiplin ilmu yang berdasarkan adanya kajian yang mencakup

adanya beberapa kategori jenis bidang. Maka, dalam kategori kelas utama dalam

sebuah DDC lebih mencerminkan kepada adanya sebuah situasi yang pengajaran

dengan mengikuti adanya proses perkembangan ilmu pengetahuan yang berdasarkan

tingkatan kelas generalia yang susunannya berdasarkan adanya bentuk bentuk

seperti literer seperti puisi, drama, fiksi, dan esai. Berdasarkan adanya bahan pustaka

tersebut pada kelas generalia susunannya berdasarkan beberapa bentuk yaitu

terdapat ensiklopedia berbasis umum kategori 030, majalah 050, surat kabar 070.

Karena pada umumnya jenis kategori tersebut tidak berkaitan dengan adanya

sebuah. Pengkalsifikasian terhadap buku buku yang berada di perpustakaan tersebut

terkait dengan klasifikasi DDC. Yang mana, dalam proses pengklasifikasian dengan

menggunakan sistem tersebut merupkan sistem secara hirarki dengan mengenal

adanya beberapa jenis prinsip secara hirarki yang mencakup adanya ilmu ilmu

bidang tertentu yang dengan menggunakan sistem secara DDC. Sehingga, dengan

dilakukannya metode seperti ini telah mencakup adanya beberapa sebuah prinsip

dalam desimal yang digunakan untuk membagi terkait dengan hal semua bidang

ilmu pengetahuan. Selain itu, dlam proses pada pembuatan sebuah kategori sebuah

bahan pustaka ini dilakukan dengan berdasarkan adanya klasifikasi pada DDC

dengan mencantumkan sebuah nama pengarang dari buku tersebut dengan ketentuan

tiga huruf pertama dan mengambil 1 huruf awal dari judul bahan pustaka tersebut.

Seperti yang telah kita ketahuan bahwasannya DDC merupakan sebuah bentuk

pengklasifikasian yang terdapat pada sebuah perpustakaan yang masih banyak

digunakan hingga saat ini. Oleh karena itu, hal tersebut telah banyaknya keunggulan

dari sistem secara DDC ini yaitu memiliki sifat secara universal dan sistematis.

Sehingga, pada sistem dengan cara melalui proses pengkalsifikasian yang dilakukan

dengan cara fundamental yaitu pengelompokkan yang telah berdasarkan kepada isi

dan subjek. Karena dalam perpustakaan sekolah telah memasuki kepada tahapan

secara umum. Berdasarkan kepada tingkatan pada DDC yang telah ditentukan. Akan

tetapi, sebelum dilakukanya prioses pada pengklasifikasian yang berdasarkan

kepada DDC ini bahan pustaka yang sudah tidak digunaka kembali maka buku

tersebut akan disimpan dan dikumpulkan dengan berdasarkan pada kategori jenis

buku dan buku tersebut akan diolah kembali menjadi lebih terbaru dan lebih baik

kondisinya.

2 Implementasi RFID untuk identifikasi buku pada perpustakaan

Terkait dengan banyaknya kebutuhan mengenai bagaimana proses pada penggunaan

teknologi terutama pada sistem informasi dan komunikasi telah menjadi hal yang

sudah terbiasa oleh masyarakat di lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, hal ini

disebabkan oleh ada banyaknya sebuah terjadinya proses pada perubahan pola pikir

masyarakat dalam hal mencari dan memberika berbagai macam informasi .

Sehingga, hal tersebut telah menjadikan adanya sebuah proses menjalin kerjasama

yang dilakukan antar perpustakaan dalam hal menampilkan banyaknya jenis jenis

koleksi yang disediakan oleh perpustakaan tersebut. Adapun dalam proses

pengolahan data dengan menggunakan sistem FRIFD ini yakni dengan

menampilkan banyaknya jenis koleksi buku yang telah disediakan di perpustakaan

tersebut hal ini dilakukan untuk mempermudah pada pengunjung perpustakaan agar

mereka mudah dalam memilih buku dan melakukan peminjaman dengan berbantuan

adanya teknologi RFID tersebut. Adapun terkait dengan proses peminjaman buku

dengan cara RFID dalam sebuah perpustakaan hingga saat ini juga masih terdapat

beberapa perpustakaan yang proses peminjaman bukunyapun masih dilakukan

secara konvensional yaitu hanya dengan mencatat jenis buku apa yang sedang

dipinjam oleh pengunjung tersebut. Sehingga, dalam proses tersebut sering

 

 

terjadinya hambatan yang terjadi dengan menggunakan metode secara konvensional

tersebut diantaranya yaitu jika peminjaman dengan menggunakan sistem secara

konvensional tersebut menimbulkan adanya akibat dari peminjaman tersebut yaitu

para pengunjung seringnya lupa dalam menyimpan buku yang telah selesai

dipinjamnya sehingga ketika ingin proses pengembalian buku yang telah dipinjam

pengunjung tersebut terkadang suka lupa dalam menata buku yang telah dipinjam.

Maka, dalam hal tersebut dalam proses penggunaan dengan berbasis RFID ini dapat

membantu pembaca dalam mempercepat layanan sirkulasi dalam halm proses

peminjaman dan pengembalian buku. Sehingga, hal tersebut dapat meningkatkan

dalam hal pengelolaan banyaknya koleksi buku bacaan dengan memperhatikan

bagaimana proses pada penyusunan buku dengan benar. Adapun untuk keunggulan

yang terda[at pada teknologi dengan menggunakan sistem secara RFID ini

dibandingkan dengan teknologi secara barcode yaitu mampu mendeteksi pencurian

pada buku sehingga jika terdapat beberapa buku yang hilang maka buku tersebut

dapat diitenfikikasi terkait dengan dimanakah letak buku tersebut terakhir dibaca

dan siapakah pengunjung yang terakhir dalam membaca buku dan meminjam buku

tersebut. Maka, dengan demikian dengan adanya layanan perpustakaan dengan

berbasis ICT ini dilakukan dengan melalui banyaknya jenis software yang digunakan

sebagai sarana dalam proses pada peminjaman pada buku di perpustakaan tersebut.

Adapun untuk sistem kerja yang dikembangkan oleh software ini melalui terdapat

data sirkulasi bulanan data sirkulasi tahunan,koleksi data, dan data sebagai anggota

perpustakaan. Dari masing masing menu data tersebut merupakan sebuah submenu

yang telah ditentukan berdasarkan submenu data yang telah disesuaikan. Oleh

karena itu, dalam penentuan pada sumber data dengan menggunakan sistem secara

software ini yang merupakan sebuah jenis software dengan berbasis secara berdasar

adanya data – data yang terdapar perpustakaan tersebut yang telah dikhususkan

kepada para pengunjung tersebut.

 

DAFTAR PUSTAKA

1. Suryani I. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Siswa

Sekolah Dasar. J Gentala Pendidik Dasar. 2017;2(2):292–309.

2 Maulidiyah A, Roesminingsih E. Layanan dan Fasilitas Perpustakaan Dalam

Meningkatkan Minat Baca Peserta Didik. J Inspirasi Manaj Pendidik.

2020;8(4):389–400.

3 Adhitama M, Triwiyatno A, Setiyono B. Implementasi RFID Untuk Identifikasi

Buku Pada Perpustakaan. Transient. 2013;2(1):24–31.

 

IDENTITAS DIRI

Putri Nurasiah

Mahasiswa Universitas Prof.Dr.Hamka Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Semester 6. Artikel ini Ditujukan Sebagai

Salah Satu Dalam Penilaian Ulangan Akhir Semester

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Putrinur Asiah
Tidak ada informasi member

Halo, !

Categories

More than 3500 female bloggers registered

PT. PEREMPUAN DIGITAL INDONESIA
Cyber 2 Tower 11TH Floor JL HR Rasuna Said Jakarta Selatan

calendar-full
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram