fbpx

Pulang

2 February, 2022

Apa arti rumah bagi kamu? Pernahkah pertanyaan ini terlintas di pikiranmu? Dan pernahkan kamu mencoba mencari tahu jawabannya?

APA ASOSIASIMU TENTANG KATA RUMAH?

Sebelum kamu menjawab pertanyaan di atas, yuk kita sama-sama coba bikin list kata apa saja yang bisa diasosiasikan dengan rumah (how I wish this is interactive so that I can hear or see what you have in mind). Baiklah, gue coba berpikir dalam spektrum seluas-luasnya. Kalau ada kata lain yang muncul dibenakmu, tolong tulis di kolom komentar, ya… I would definitely love to know it.

RUMAH:

  • Bangunan
  • Cicilan
  • KPR
  • DP 0%
  • Hunian
  • Mewah
  • Renovasi
  • Pitstop
  • Tempat berkumpul keluarga
  • Tempat berlindung
  • Tempat beristirahat
  • Pulang
  • Hangat
  • Kebersamaan
  • Rileks
  • Ketenangan
  • Kedamaian
  • Cinta kasih
  • Tempat bertumbuh dan berkembang Bersama
  • Neraka
  • Sumber kekacauan
  • Penyebab trauma masa kecil
  • Horror
  • Gelisah
  • Stress
  • Depresi

The list can go on and on, tapi kita cukupkan di sini dulu, ya…

Nah, sekarang coba kamu beri tanda kata mana saja dari list di atas yang mewakili asosiasimu terhadap rumah. Kamu bisa tambahkan sendiri dengan kata-kata yang mewakili perasaanmu terhadap kata rumah.

Guys, gue ingat zaman kecil di sekolah dulu, rumah didefinisikan sebagai tempat berlindung dari panas dan hujan serta tempat berkumpulnya keluarga. It is indeed true, but then as I grew up, definisi rumah buat gue menjadi lebih luas. Rumah jadi punya definisi baru seiring dengan apa yang gue alami di sana dalam masa-masa itu.  How about you?

WHAT HOME WAS FOR ME

With no doubt I quickly left home as soon as I got the chance to and lived on my own. Saat itu, sebelum lulus SMA, gue mendapat surat penerimaan mahasiswa dari sebuah perguruan tinggi negeri lewat jalur penelusuran bibit unggul (why does it sound like gue benih padi?). I don’t know if this kind of program still exist till this day. Does it, guys? Anyone knows??

Didampingi alm. bokap berangkatlah gue ke kota yang jaraknya 10-12 jam perjalanan darat dari rumah kami untuk mengikuti serangkaian tes lain. And since that day on sampai sekarang, I no longer stay at home (by home I refer to my parents’ house). Gue memilih untuk hidup mandiri, menghidupi diri gue sendiri.

I never gave much thought about it before. Kala itu semua mengalir begitu saja. Gue jauh dari rumah karena kuliah. Sempat balik ke rumah setelah lulus kuliah dan menghabiskan sekitar tiga tahun di sana, tapi kemudian kembali mengembara.

THE FEAR OF GOING HOME

Banyak orang di dunia ini yang meninggalkan rumah mereka atau kampung halaman mereka untuk merantau. Mereka berupaya untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Trigernya bisa karena kondisi finansial, sosial, psikologis, atau apa pun.

Hal itu pula yang berlaku pada gue. Saat itu kondisinya adalah mencari peluang lain untuk mengembangkan diri gue. Alasan yang wajar, bukan? Hingga akhirnya dua tahun lalu gue merasakan ketakutan yang hebat saat kewajiban untuk pulang datang. By kewajiban untuk pulang I mean situation like hari raya.

Gue merasakan emosi yang tidak biasa. Rasanya benar-benar aneh. Rasa takut begitu saja hadir menyerang sampai-sampai tangan gue gemetaran.

Gue benar-benar ga ngerti kenapa dan bertanya pada diri gue sendiri, ada apa? Selama ini gue selalu pulang setiap ada libur, terutama hari raya. Dan semua biasa saja. Tapi kenapa kali ini gue merasa ketakutan. Apa yang bikin gue takut?

THE FEAR (FINALLY) TALKED TO ME

Baca Selengkapnya
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
One FIne Day
Full time learner, part time tutor.

Halo, !

Categories

More than 3500 female bloggers registered

PT. PEREMPUAN DIGITAL INDONESIA
Cyber 2 Tower 11TH Floor JL HR Rasuna Said Jakarta Selatan

tagcalendar-full
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram