“Zaman sekarang kalau suami istri tidak PNS mau makan apa? Hidup nggak akan cukup, Kak.” Aku menghentikan gerakan lembut memarut wortel untuk campuran bihun.
Aku tidak pernah berpikir seperti itu. Aku juga tidak pernah berpikir harus menjadi Pegawai Negeri Sipil untuk hidup mapan. Ada banyak jalan meraih rizki-Nya. Bukan PNS satu-satunya jalan. Akan tetapi aku tetap memilih diam. Membiarkan Raisha berkutat dengan opininya tentang pekerjaan yang menjanjikan.
“Untuk apa sekolah tinggi-tinggi sampai S2? Ke luar negeri lagi? Ujungnya cuma jadi dosen. Memang jadi dosen bisa kaya kalau nggak PNS?” intonasi Raisha meninggi di antara tanya yang diajukan ntah untuk apa. Aku yakin dia tidak butuh jawaban.
Oh, Allah!