Belakangan media sosial diramaikan dengan postingan yang bikin ngakak sekaligus adem, ya. Kalau biasanya ngomongin antar agama selalu terselip hujatan kebencian dan provokasi oleh orang-orang tidak bertanggung jawab, di bulan Ramadan bahasannya seru banget. Rebutan takjil dengan nonmuslim dan postingan sejenis yang membuat ngakak.
Seketika saya jadi ingat momen-momen puasa yang tak terlupakan ketika menjalani puasa di Beijing. Kenapa harus di Beijing, memangnya di Aceh nggak ada? Ya, di Aceh sebagian besar penganut agamanya Islam. Teman-teman saya juga bisa hitungan jari yang non muslim. Hampir dikatakan tidak ada.
Di Beijing saya termasuk golongan minoritas. Sebagian besar teman-teman saya adalah non muslim. Bahkan di kelompok mahasiswa Indonesia kampus saja, saya satu-satunya yang beragama Islam. Bisa dipastikan susah senangnya bagaimana. Kalau makan bareng, saya harus menyesuaikan dengan selera mereka. Untungnya banyak resto muslim di Beijing yang teman-teman saya juga suka. Selain itu, untuk hal ibadah, karena mereka besar di negara yang mayoritas muslim, tentu toleransinya juga tinggi.
Seperti postingan yang sedang viral itu, teman-teman non muslim banyak yang hapal doa-doa yang banyak juga umat muslim sendiri nggak hapal. Saya punya teman asal Jakarta. Dia cerita selalu menantikan bulan Ramadan karena kemeriahannya dan suasana sakral yang begitu menenangkan. Apalagi kalau sore hari, dia akan ikut berburu takjil dan menunggu azan maghrib untuk menikmati hidangannya.
“Kenapa nggak langsung dimakan, sih?” saya bertanya penasaran.
“Kita juga mau ngerasain gimana rasanya buka puasa. Takjil itu memang dibuat untuk berbuka puasa, kalau makannya sebelum azan maghrib rasanya beda. Kurang nikmat,” jawabnya.
Waktu itu saya ngakak so hard. Ada-ada saja kawan saya itu. Teman saya juga cerita, bahkan mereka juga membuat buka puasa bersama dengan teman-teman sesama non muslim. Dia dan teman-temannya akan ikutan merempongkan diri reservasi tempat, memilih paket menu berbuka, dan datang dengan kegembiraan seperti orang yang berpuasa. Mereka akan berbahagia begitu azan maghrib berkumandang dan ikut menyantap bersama orang-orang berbuka lainnya.