Akhirnya sampai juga di penghujung trilogi Rapijali. Jujur, saya terlalu berekspektasi banget saat mulai membaca novelnya. Ceritanya benar-benar membedah segala kegalauan hati, perasaan dan emosi para tokohnya sampai ke masalah yang sekecil-kecilnya. Masing-masing mempunyai luka dan mencari kesembuhan melalui cara dan jalan yang berliku. Rakai, Jemi, Ping, Oding, Guntur Sasmita bahkan Ardi mampu lahir kembali dengan pribadi yang lebih baik ketimbang sebelumnya.
Masih tentang benak Ping yang penuh sesak oleh berbagai persoalan menyangkut diri dan keluarga serta cinta yang perlu dikejar. Diselipkan pula sepotong cerita mistis-tentang suku Bunian saat mencari Oding yang hilang. Pada bagian ini kita bisa melihat sisi lain dari pribadi Ping yang tulus dan pemberani.
Membaca novel ini sekilas memunculkan kekangenan untuk membaca ulang Rapijali 1 saat mereka pertama kali berinteraksi, berjumpa di sekolah Pradipa Bangsa dan lebur dalam satu band. Rapijali 3 kokoh dalam memberi irisan hati yang perlu dibalut. Diantara semuanya saya paling senang membaca perubahan yang terjadi pada Jemi. Sementara untuk Ping, kok saya malah sebal dengan tingkahnya sewaktu di awal perjumpaan kembali dengan Oding di Lombok.
Baca Selengkapnya
Visit Blog