Pertemanan bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Termasuk saat berada di Belanda dan terpaksa tertahan di sebuah stasiun kereta akibat badai salju. Lintang, Wicak, Daus, Banjar, dan Geri merupakan lima orang Indonesia berkuliah di lima kota di Belanda. Mereka bertemu di Stasiun Kereta Amersfoort karena kereta datang terlambat akibat badai salju. Semenjak saat itu, mereka luangkan waktu di sela kesibukan mereka berkutat mendapatkan gelas Master. Mereka pun menamai kelompok pertemanan mereka Aagaban (\”Aliansi Amersfoort GAra-gara BAdai di Netherlands\”).
Alur cerita di novel ini menggunakan alur cerita maju, dimulai dari perkenalan antar karakter dan berakhir dari pertemuan kembali setelah mereka lulus kuliah. Meski begitu, kita sudah diberikan sebuah konflik di mana Lintang mengetahui rahasia Geri dan reaksi akan rahasia tersebut mengejutkan Daus, Wicak, dan Banjar pada bagian awal novel. Konfilk tersebut hanyalah satu dari beberapa konflik yang terjadi di sepanjang novel. Dari saat mereka alami kesulitan dalam menyelesaikan tesis mereka masing-masing, bertemu dengan orang-orang yang menyebalkan, sampai pergi berlibur keliling negara-negara Eropa. Klimaks dari cerita ini adalah saat Lintang mengetahui kalau rupanya empat teman lelakinya melakukan persaingan untuk mendapatkan hatinya.