TIDAK ADAA ~ emang misterius biar pembaca penasaran.
Cerita diawali di sebuah sekolah agama. Tahun itu tahun politik. Seorang calon presiden berkunjung untuk “silaturahmi”. Dia disambut dengan baik oleh Buya (kiyai) pemilik dan juga para santri. Nggak lupa disuguhi pula teh dan kue.
Saat meminum teh, calon presiden dan stafnya keheranan. Yang mereka rasakan adalah asin. Hampir nggak bisa ditelan, tapi apa daya. Di hadapan calon presiden adalah kiyai. Banyak media yang meliput. Mau nggak mau harus menelannya dan mengatakan teh itu lezat.
Selesai acara, Buya memanggil Tiga Serangkai terbadung disekolah: Hasan, Baso dan Kahar. Sudah nggak terhitung kenakalannya. Dan Buya tahu bahwa mereka pelaku yang memasukkan garam ke teh calon presiden. Buya pun menghukum mereka. Bukan dengan cara dikeluarkan, karena dia nggak ingin menyerah seperti ayahnya. Ya, ayah Buya pernah mengeluarkan 1 murid sepanjang hidupnya.
Sebagai gantinya, Tiga Sekawan diminta untuk mencari sosok Bahar. Siapakah Bahar?