Sudah setahun April mengabdi di sebuah kantor konsultan yang bergerak di bidang konstruksi. Nyaman, minim persaingan, dan fleksibel. Suasana yang sulit dijumpai di lingkungan kerja kebanyakan. Namun, selalu ada harga yang harus dibayar. Seperti bobot pekerjaan yang bikin puyeng, deadline yang suka tiba-tiba, delegasi tugas tanpa instruksi detail, dan puluhan tender yang diikuti dalam waktu berdekatan.
Seakan semuanya belum cukup, rasanya kepalanya mau pecah saat sebuah pertanyaan muncul ketika dia sedang mengerjakan tugas lain yang juga mendesak. Seringnya, pertanyaan itu meluncur dari seorang manajer teknik bernama Dewangga Bayuzena, laki-laki yang entah kenapa selalu bikin jantung para staf ketar-ketir dengan satu pertanyaan kebanggaannya ini;
“Progresnya berapa persen?”
Simak reviewnya disini!