Dalam film JJJLP, contohnya. Satu sisi orang tua ingin membantu anak mencapai mimpinya dengan memberikan free pass kemana saja yang anak mau. Sisi lainnya berusaha menolak karena kepikiran kalau harus berjauhan dengan anak.
Ya, semacam itulah yang terjadi pada tokoh utama dalam film ini. Problematika keluarga yang menurutku mungkin bisa diatasi dengan komunikasi yang baik. Meski jujur, tidak semua orang mampu mengungkapkan isi hati. Sebab ya itu tadi. Pemikiran atau asumsi yang belum tentu benar lah yang menjadi penghalangnya.
Apalagi kepergian Aurora ke “rumah” yang dia percaya dapat membantu nya mewujudkan mimpi justru menjadi ladang kekhawatiran bagi keluarga. Anak gadis nan jauh di rantau mendadak tidak bertukar kabar sama sekali selama dua bulan membuat keluarga kalang kabut.