Hai, ini adalah postingan pertamaku di situs Blogger Perempuan. Rasanya senang gabung di komunitas antar sesama blogger khususnya para perempuan hebat di sini. Aku mau ulas sinopsis atau membuat review-nya film horor Indonesia adaptasi dari thread Twitter SimpleMan yang sangat ditunggu-tunggu yaitu KKN di Desa Penari (2022). Film ini disutradarai Awi Suryadi, sementara penulis naskahnya yaitu Lele Laila dan Gerald Mamahit. Film yang rilisannya tertunda terus sejak tahun 2020 karena pandemi ini bertabur bintang seperti Tissa Biani, Adinda Thomas, Achmad Megantara, Aghniny Haque, Calvin Jeremy, Fajar Nugraha dan Kiki Narendra.
Pada 24 Juni 2019, sebuah akun Twitter @SimpleM81378523 mengunggah kisah horor KKN ini yang menjadi viral dan nomor satu trending di Indonesia. Cerita ini kemudian menjadi sebuah novel dengan penerbitnya Bukune. Si SimpleMan meminta tim produksi buku dan film ini untuk tidak membongkar identitas aslinya juga nama desa Penari ini. Selain cerita KKN, ada beberapa lagi yang ia unggah dan bisa kamu dengarkan di akun Youtube-nya Hirotada Radifan (asli, seru abis gaya bicaranya kayak dengar gosip hahaha).
Film horor Indonesia KKN di Desa Penari (2022) berkisah tentang enam orang dalam kelompok KKN (kuliah kerja nyata) dari kampusnya yang melakukan proker di sebuah desa terpencil yang konon dalam lingkup daerah Banyuwangi. Tempat ini kemudian disebut Desa Penari, karena ada pemimpin lelembut bernama Badarawuhi, siluman ular penari yang berusaha mengambil tumbal dari antara anak muda tadi. Walau targetnya meleset, dia mendapatkan budak jiwa pasangan dari kelompok KKN itu yang berhubungan di tempat keramat desa yaitu pemandian Tapak Tilas.
KKN di Desa Penari (2022) ini bermula dari pembicaraan mahasiswa suatu kampus yang akan mencari tempat untuk program kerja selama KKN. Ayu mempunyai kakak lelaki bernama Ilham yang memiliki kenalan di sebuah desa terpencil daerah Jawa. Mereka berdua yang dari Timur pergi berangkat ke arah Barat, bersama-sama dengan Nur, untuk memantau situasi desa. Di sana Ilham berusaha membujuk Pak Prabu, si kepala desa untuk mau menerima adik dan kelima temannya ber-KKN dalam desa. Ayu juga ikut membujuk dan meyakinkan bahwa mereka akan memperbaiki saluran air dan tidak akan macam-macam. Pak Prabu semula menolak karena tak pernah ada yang KKN di sana, juga sepertinya ada alasan yang ia tutup-tutupi. Nur juga mulai merasa ada yang aneh dengan desa itu. Dia semacam indigo gitu-lah.
Nah, review lengkapnya bisa baca di link berikut ya 🙂
