Anastasya Prizka
www.postyrandom.com

[Sinopsis & Review] Tinggal Meninggal (2025), Berbohong demi Mendapat Kasih Sayang Teman Kantor

Halo sobat Blogger Perempuan!

Kalau kamu sering mengeluhkan film Indonesia kok genrenya hanya itu-itu saja, nah, sekarang ada dark comedy yang tersuguhkan di bioskop dengan judul Tinggal Meninggal (2025). Film karya penulis sekaligus sutradara debutan Kristo Immanuel bersama istrinya- Jessica Tjiu ini merupakan produksi Imajinari yang didirikan Ernest Prakasa beserta manajernya Dipa Andika. Pemerannya ada Omara Esteghlal, penyanyi Mawar Eva de Jongh, komedian Muhadkly Acho dan Ardit Erwandha, Nada Novia (Bebas) bahkan aktris senior Nirina Zubir. Film Tinggal Meninggal (2025) berkisah tentang Gema, pemuda kantoran nan canggung yang mendapat perhatian rekan-rekannya setelah sang ayah meninggal sehingga di kemudian hari dia banyak berbohong untuk tetap mempertahankan kehangatan itu.

Film mulai dengan perkenalan tokoh utama kita yang tak biasa, ketika Gema menyeberang jalan dan akan segera tertabrak truk. Cerita kemudian lompat ke suasana kantoran tempat kerja Gema, para orang muda yang menekuni desain kreatif (semacam agensi kayaknya). Ketika bicara, Gema tak ditunjukkan secara langsung malah duduknya paling belakang gitu hahaha. Lalu fokus beneran ke depan Gema. Dia menceritakan masa kecilnya yang kelam. Ayahnya seorang penipu, suka rekrut banyak orang untuk investasi bodong dengan kedok keluarga bahagia. Gema sampai harus latihan lari ke pelukan si ayah, padahal niatnya mau main bola bareng di halaman luas belakang rumah. Ayah ibunya tak malu-malu merokok dan bertengkar di depan Gema. Puncaknya mereka bercerai dan meninggalkan Gema sendiri di rumah sengketa yang ayahnya berikan.

Si ayah nikah lagi dengan wanita yang lebih muda dari ibunya. Sementara sang ibu berganti-ganti pacar, beralasan mau pergi arisan dan sering meninggalkan Gema bermain sendirian. Gema jadi suka nonton kartun di TV, sosok kucing ninja yang suka bicara ke penonton membuat dirinya jadi seperti itu dalam pergaulannya. Di sekolah dia jadi sering bicara sendiri dan membuat anak-anak lain sering mengejeknya dengan julukan camen alias cacat mental. Sampai dewasa, Gema suka komat-kamit sendiri dan membuatnya terasing dari lingkup kerjanya. Bahkan dia sempat kebingungan untuk membuka pembicaraan agar bisa bergabung dengan rekan-rekannya ketika sedang makan siang.

Sang ayah yang terkena kasus penggelapan uang dan menjadi buronan polisi akhirnya meninggal. Berita itu tersebar di kantor dan membuat rekan-rekan kerja Gema prihatin. Mulai dari atasan, Pak Cokro yang suka dipanggil 'bro', mengajari Gema untuk menghadapi rasa duka dengan prinsip The Five Stage of Grief (Lima Tahap Kesedihan) hahaha. Gema yang sudah lama tak bertemu ayah dari kecil nyatanya tidak merasakan apapun, malah biasa saja.

Rekan-rekan kerja lainnya ada Kerin yang ia panggil 'Mbak', perempuan cantik nan modis yang paling peka dengan selipan bahasa Inggris di tiap pembicaraannya. Dua rekan kerja perempuan lain, Adriana yang bertampang oriental berambut pendek dan suka bicara hal-hal random tiap hari (contohnya konspirasi kayak hal yang aku suka hahaha). Ada lagi Naya yang suka pakai bando dan melakukan live streaming di kantor. Selain mereka ada pula Ilham yang suka bicara ceplas-ceplos, tidak pakai filter. Terakhir, ada Danu yang suka cari perhatian dengan menceritakan pengalamannya pergi ke berbagai tempat di luar negeri. Tetapi oleh-oleh yang Danu berikan tertulis tempat lain, bukan negara yang katanya dia kunjungi. Katanya pergi ke Cappadocia eh malah kasih hadiah bertuliskan made in China hahaha.

Film Tinggal Meninggal (2025) memberikan makna yang indah untuk kehidupan kita sehari-hari. Dalam keluarga, sebagai orangtua bagaimana kita memberikan kasih sayang yang utuh untuk anak. Ketika anak dewasa, mereka bukanlah ATM berjalan yang bisa diperlakukan sesuka hati. Dalam lingkup kerja, bagaimana kita memperlakukan rekan dengan baik dan tulus. Apalagi orang macam Gema, kita harus lebih peduli dan perhatian, mengajak lebih dulu agar dia tidak merasa terasing. Di dalam lingkup pendidikan, kita sebagai siswa, mahasiswa ataupun pendidik mampu memperhatikan orang-orang seperti Gema, bukan mem-bully atau membiarkannya tersendirikan.

Review lengkap bisa kamu baca di link berikut ya 🙂

Baca Selengkapnya
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Halo, !

Categories

More than 3500 female bloggers registered

PT. PEREMPUAN DIGITAL INDONESIA
Jakarta Selatan, Indonesia

tagcalendar-full
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram