Kak, O Beauty sudah sampai, Ninit letakkan di meja, ya. Semuanya 290 ribu.
Aku membaca pesan Ninit yang dikirimkan ke WA. Aku hanya membalas ya dan terima kasih. Seperti biasanya, aku akan turun ke bawah untuk mengambil pesananku. Skincare Swedia yang pemesanannya memakai sistem katalog. Kosmetik yang aku tumpuk walau aku sadari tidak benar-benar membutuhkannya.
Aku meletakkan uang sejumlah yang dia sebutkan di atas meja. Membarter barang dan uang. Kemudian kembali ke kamar, mengecek pesananku. Ada krim siang dan malam, krim tangan, gincu merah yang ternyata tidak cocok di bibirku, dan body lotion yang akan aku pakai bersama suami.
Sejak kejadian itu, hubunganku dengan Ninit hanya begini saja. Bisnis atau kepentingan. Tentu saja kepentingan Ninit, bukan aku. Seberapa besar pun aku merasa memiliki kepentingan pada Ninit, sebisa mungkin aku menghindarinya. Terlalu banyak goresan yang diciptakan dalam hatiku oleh sikap dan kata-katanya.