“Benar. Dia akan menikah dengan kekasihnya. Mereka memang tidak pernah putus. Tapi kamu tahu, Ratna, semua lelaki akan mencari seseorang untuk tertawa ketika orang yang sangat dicintainya tidak di sisinya. Bahkan ketika orang yang membuatnya nyaman ada di dekatnya, dia akan mencari hiburan. Kamu tidak salah mencintainya, dia juga tidak salah masih mencintai kekasihnya.” Kalimat Eko seperti petir yang menyambar di tengah terik di telinga Ratna.
“Maksudmu, aku harus membiarkan Faruq lepas dariku dan membiarkan dia menikah dengan perempuan jalang tidak tahu diri itu?” Ratna terisak dan menggertak gigi ketika membayangkan perempuan yang tidak pernah dikenalnya itu akan bersanding dengan kekasihnya.