Clodi (Cloth Diaper) adalah popok kain yang bisa dicuci dan digunakan kembali sehingga lebih ramah lingkungan dan hemat dibandingkan popok sekali pakai untuk jangka panjang. Dengan berbagai desain lucu, clodi juga nyaman untuk bayi karena bebas bahan kimia dan lebih lembut di kulit.
Saat lahiran kemarin saya dapat clodi bekas ponakan 2 tahun yang lalu. Masih bagus-bagus dan tentunya ini sangat membantu sekali. Bayi saya menggunakan clodi di rumah dan popok sekali pakai untuk bepergian. Dengan penggunaan hybrid seperti itu, anggaran untuk popok instan hanya sekitar 25ribu per bulan.
Di tulisan ini saya ingin berbagi cerita suka duka memakai clodi untuk pertimbangan dan persiapan sebelum hijrah ke clodi. Jujur, awalnya saya agak kecewa dan kerepotan. Sekarang sudah berjalan 4 bulan, saya sudah menerima segala resiko dan memahami trik-triknya.
Sering Banget Rembes
Performa clodi dalam menahan air pipis tidak sebaik popok sekali pakai. Ini adalah fakta pahit yang harus saya terima. Berbagai klaim anti bocor di deskripsi produk bukanlah suatu jaminan popok akan senantiasa kering.
Di pengalaman saya, kata rembes lebih cocok digunakan. Bukan bocor yang membuat basah kuyup, melainkan basah lembab di bagian luar clodi.
Apakah mungkin lapisan waterproofnya sudah jelek karena clodi ini bekas turunan dari ponakan saya? Bisa saja begitu, tapi pengalaman kakak saya, sebagai pemakai tangan pertama, sama dengan apa yang saya alami.
Kakak saya mengonfirmasi bahwa saat masih baru pun cloth diaper itu sering rembes atau bocor terutama saat bayi aktif atau posisi miring-miring saat digendong.
Trik yang saya temukan supaya clodi tidak rembes:
Pertama, pahami siklus dan volume pipis bayi. Popok bayi saya biasanya rembes jika digunakan lebih dari 3 jam. Jadi, setiap 2,5-3 jam saya ganti, tidak mau ambil resiko menampung banyak pipis.
Paling malas saat harus ganti popok tengah malam. Ketika malas ganti ya saya terima resiko saja hehe (cucian makin bertambah).
Kedua, mengurangi penggunaan sabun untuk mencuci insert dan clodi. Residu sabun bisa mengurangi daya serap insert sehingga rawan rembes dan bocor.
Ketiga, pasang clodi dengan benar dan rapih. Di awal-awal kan saya masih belajar pakai popok. Kadang memang tidak rapih, insertnya banyak yang terlipat dan tidak pas/seimbang di pantat bayi.
Keempat, pakai dua lapis insert saat malam hari. Trik ini berhasil aja sih, tapi bayi saya terlihat tidak nyaman. Jadi jarang pakai trik ini.