Awalnya berat sih, maklum masih ada pengaruh dari produk-produk sebelumnya. Misal, untuk produk kebutuhan rumah tangga, udah sejak lama, bahkan bisa dibilang, sejak kecil udah akrab dengan produk Unilever.
Jadi, setelah menggunakan produk-produk tersebut selama puluhan tahun, tentunya lumayan sulit untuk bisa ditinggalkan kemudian diganti dengan yang lain.
Untuk beberapa hal lainnya sih mungkin agak mudah ya, khususnya untuk hal-hal yang berkaitan dengan entertainment atau gaya hidup. Tentu lebih mudah karena itu masuk kategori keinginan.
Selain itu, saya bukan tipe orang yang menjadikan hal-hal demikian sebagai keharusan, kecuali memang butuh banget.
Misal, makan di luar.
Berbeda dengan orang lain yang mungkin menjadikan kegiatan makan di luar sebagai refreshing. Saya mah makan di luar karena emang lagi butuh, nggak sempat masak, atau memang nggak sempat ke pasar.
Karenanya, untuk aksi boikot hal-hal seperti nggak usah nongkrong di Starbuck, misalnya. Akoh mah seumuran nggak pernah nongkrong di sana, maklum mamak-mamak kaum mendang mending, wakakaka.
Kebayang kan, hal-hal yang diserukan untuk diboikot itu, mudah bagi saya.
Selengkapnya di blog reyneraea.com tentang 2 produk yang sulit diboikot ala Rey