Bulan ramadan adalah bulan berkah dan bulan suci yang ditunggu-tunggu umat muslim. Banyak hal yang harus diperhatikan di bulan suci ini, selain meningkatkan ibadah tentunya juga dalam hal penyajian menu untuk keluarga. Demikian juga saya sebagai ibu rumah tangga juga harus punya kiat-kiat menyajikan menu berbuka puasa dan menu makan sahur untuk keluarga, agar tidak bosan dan hemat.
Biasanya para ibu akan memasak lebih banyak di bulan puasa, padahal seharusnya di bulan puasa kita bisa lebih berhemat. Mengapa demikian? Ya, tentu saja setiap berbuka puasa biasanya disediakan menu takjil berupa makanan pembuka, sebelum makan besar (nasi beserta lauk pauknya). Menu takjil ini bervariasi setiap harinya.
Menurut KBBI takjil artinya mempercepat (dalam berbuka puasa). Kata takjil ini adalah serapan dari bahasa Arab yaitu kata ‘ajila yang berarti menyegerakan atau tidak menunda-nunda saat buka puasa. Jadi takjil sendiri adalah makanan atau minuman kecil yang dihidangkan atau dikonsumsi saat berbuka puasa, untuk memulihkan energi setelah berpuasa sehari.
Bagi masyarakat Indonesia, wajib ada takjil sebelum menikmati hidangan utama. Bahkan di komplek perumahan dan kelompok PKK, biasanya secara bergilir menyediakan takjil untuk jamaah yang berbuka puasa di masjid. Tradisi ini menunjukkan adanya kerukunan dan kebersamaan di antara umat Islam. Tak jarang warga perumahan yang non muslim pun turut berperan serta menyediakan menu takjil untuk masjid setempat.
Di keluarga saya pun ada takjil ramadan favorit suami dan anak-anak. Jenis takjil dalam keluarga saya pun bervariasi (tidak hanya sejenis). Makanan tersebut biasanya saya beli di penjual khusus makanan takjil, namun tak jarang juga saya masak sendiri untuk makanan takjil yang resepnya mudah dipraktekkan.
Di bawah ini saya akan menulis artikel tentang makanan takjil yang jadi favorit keluarga saya