Libur lebaran sudah di depan mata. Biasanya selain untuk menikmati waktu bersama keluarga, saling bermaafan, dan menikmati sajian lebaran usai salat Idul Fitri, momen lebaran juga bisa dimanfaatkan untuk berwisata di daerah kampung halaman. Tentu berwisata bersama keluarga besar menjadi momen yang tidak terlupakan, terlebih jika daerah kampung halaman dekat dengan tempat wisata.
Sejujurnya aku secara pribadi lebih suka menghabiskan waktu yang berharga selama libur lebaran di rumah saja heheheh. Antara mager dan memang betah sih ya. Suasana di rumah nenek entah kenapa selalu terasa istimewa meskipun tidak ada fasilitas mewah bak di hotel. Mungkin jadi terasa istimewa dan mewah karena selama ini tinggal di kota dengan segala hiruk pikuk dan kemacetannya yang sangat riuh dan kadang bikin pening.
Berikut aku mau berbagi beberapa destinasi wisata alam di kampung halamanku dan paksu. Oleh karena kampung halaman kami berbeda, jadi kami bisa menikmati nuansa alam yang berbeda. Ngawi merupakan kampung halaman paksu yang lebih banyak didominasi oleh dataran tinggi, sementara kampung halaman bapakku di Sumenep, Madura yang lebih banyak pantai dan pulau-pulau kecilnya.
instagram.com/wakhi_da
1. Kebun Teh Jamus Ngawi
Terkenal dengan topografi alamnya yang berbukit, membuat Ngawi cocok untuk ditanami teh. Jika kamu suka dengan hawa sejuk dan sepanjang mata memandang terhampar hijau-hijauan maka Kebun Teh Jamus ini cocok untuk dikunjungi. Biaya masuknya hanya kisaran lima ribu rupiah saja.
instagram.com/perumperhutani
2. Srambang Park Ngawi
Srambang Park berlokasi di Desa Girimulyo, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi. Wisata ini bisa dikunjungi dengan harga tiket 20.000 saja, pengunjung bisa menikmati berbagai wisata mulai dari air terjun, hamparan pohon pinus hingga kolam renang.
instagram.com/isni_windiafri
3. Benteng Van Den Bosch Ngawi
Benteng ini juga dikenal dengan nama Benteng Pendem, merupakan benteng peninggalan jaman Belanda sejak abad 19. Kini benteng ini dibuka untuk umum dan menjadi destinasi wisata sejarah, terbaru di kota Ngawi sejak rehabilitasinya tahun 2020. Dilansir dari dpupr.ngawikab.go.id ditemukan fakta bahwa jumlah jendela dan pintu yang ada di benteng ini berjumlah lebih banyak dari situs sejarah Lawang Sewu, yakni sebanyak 510 buah pintu dan jendela. Yang suka dengan wisata sejarah boleh banget berkunjung kesini.
instagram.com/tasharafah
4. Pantai Lombang Sumenep
Pantai Lombang terletak di desa Lombang, kecamatan Batang-batang sekitar 30km jaraknya dari kota Sumenep. Pantai ini memiliki debur ombak yang tenang dengan hamparan pasir putih dengan pohon cemara di sekelilingnya. Untuk tiket masuknya cukup terjangkau, hanya kisaran 10.000 untuk dewas dan 5.000 untuk anak-anak. Jika pergi bersama warga lokal, tentu akan lebih murah bahkan bisa gratis hehehe. Tim anak pantai mana suaranya?
instagram.com/pantai_slopeng
5. Pantai Slopeng Sumenep
Pantai ini berlokasi di desa Samaan, kecamatan Dasun, kabupaten Sumenep. Agak berbeda dengan pantai Lombang, pantai Slopeng memiliki pasir yang lebih gelap dengan bibir pantai yang menghampar luas dikelilingi oleh pohon kelapa yang melambai-lambai. Pantai ini pun ramai dengan sentra kuliner di sekelilingnya, jadi jangan khawatir kelaparan ya.
instagram.com/visiteastjava
6. Gili Iyang Sumenep
Destinasi wisata yang masih jarang dikunjungi yakni Gili Iyang, sebuah pulau kecil di sisi Timur Sumenep. Pulau ini mendapat predikat pulau dengan kadar oksigen tertinggi kedua. Aku berkesempatan mengunjungi pulau ini 2 tahun lalu bersama adik-adik dan anakku. Untuk menyeberang ke pulau Gili Iyang membutuhkan waktu sekitar 30-40 menit dengan perahu motor. Gili berarti pulau, Iyang berarti nenek. Disebut Gili Iyang salah satu sebabnya karena masih banyak dijumpai para lansia dengan usia 90 bahkan 100 tahun. Hal tersebut disinyalir karena kualitas udara yang bersih di pulau tersebut. Oh iya, disana listrik masih minim, sehingga hanya dinyalakan ketika malam hari. Mode transportasinya pun hanya roda 2 dan 3 saja.
instagram.com/thisiseastjava
7. Gili Labak Sumenep
Destinasi wisata yang terakhir yang sempat kukunjungi sewaktu awal menikah yaitu Gili Labak. Sebuah pulau cantik di sebelah tenggara kota Sumenep, tepatnya di kecamatan Talango, kabupaten Sumenep. Hamparan pasir putih dan pantai yang cocok untuk snorkeling ini rasanya patut untuk dikunjungi. Perjalanan menyeberang ke pulau ini memakan waktu setidaknya 2,5-3 jam menggunakan perahu motor. Yuk, siapa yang tertarik melihat keindahan bawah laut di Gili Labak? Sekarang juga makin banyak penyedia trip ke Gili Labak dengan berbagai fasilitas dan pricelist yang beragam.
Nah, demikian beberapa list destinasi wisata khususnya wisata alam di daerah kampung halaman. Mana saja yang sudah pernah kamu kunjungi?