Dulu, saking bingungnya, saya sampai ajak anak-anak untuk bunuh diri bareng-bareng aja, astagfirullah. Untungnya saya masih bisa curhat di facebook, terus beberapa teman kasih ide buat jual aset yang ada.
Teman-teman juga salah pilih kata kali ya, dalam pikiran saya, aset itu sesuatu yang bernilai besar, sampai ada yang bilang jual kendaraan saja.
Terpikirkan di kepala saya, kendaraan saya cuman ada motor satu-satunya yang sudah uzur. Dan saya tidak bisa menjualnya.
Motor bagi saya tuh sama pentingnya kayak HP dan laptop, karena mereka adalah modal utama saya dalam berusaha. Karenanya, sedikitpun saya nggak terpikirkan mau jualan barang bekas, padahal ya barang bekas yang tidak terpakai itu lumayan banyak.
Ide jual barang bekas itu awalnya muncul ketika kami pindah kontrakan ke yang lebih terjangkau. Sumpek banget dong saya pindahan itu, saking barang kami banyak banget.
Itupun awalnya saya cuman berpikir mau jualan baju bekas yang masih bagus aja.
Setelah pindah kontrakan dan kondisi tak juga membaik, tiba-tiba saja saya ngide jualan barang bekas yang ada dengan harga yang sangat miring, biar laku kan.
Maka mulailah saya membersihkan barang-barang yang bisa dijual, saya foto dan langsung upload. Awalnya saya bingung, mau upload di mana?. Seharusnya sih bisa di akun facebook saya aja, tapi karena saya fotonya satu persatu langsung upload, akhirnya saya putuskan upload di Marketplace Facebook saja dulu.
Ternyata, menarik juga dong, apalagi ketika mulai mendapatkan notifikasi banyak orang yang bertanya tentang produk yang saya posting tersebut.
Dan siapa sangka, setelah itu malah keterusan, banyak banget barang yang saya jual di marketplace, dan karena harganya memang ‘miring’ banget, jadinya cepat banget lakunya, meski dramanya juga nggak sedikit, hahaha.
Selengkapnya baca di blog www.reyneraea.com tentang manfaat menjual barang bekas pribadi