Menjalankan ibadah puasa di bulan ramadan merupakan kewajiban bagi setiap umat muslim diseluruh dunia. Mulai dari usia anak-anak hingga dewasa, baik laki-laki-laki maupun perempuan.
Pada usia anak-anak, meskipun masih dalam proses belajar menjalankan ibadah puasa, tentu sebagai orangtua harus tetap mendampingi dan memberikan contoh-contoh atau kebiasaan baik, agar anak-anak tetap menjalani puasa dengan semangat.
Setiap orangtua tentu mempunyai cara-cara tersendiri agar anak-anak mereka tetap semangat berpuasa, termasuk juga saya.
Tahun ini adalah tahun ketiga anak saya menjalankan ibadah puasa ramadan secara penuh. Bersyukur, dia bisa menjalankan puasa dengan lancaer, tanpa harus banyak drama, tanpa ada paksaan dari siapapun, baik saya atau ayahnya.
Tahun pertama belajar berpuasa, saat itu masih kelas dua sekolah dasar, dia masih belajar berpuasa setengah hari. Awalnya merasa agak berat. Hampir tiap setengah jam, menanyakan waktu berbuka atau azan duhur masih lama atau tidak. Lucu memang. Begitulah anak-anak. Selalu ada cerita pada tiap masa pertumbuhannya.
Tahun kedua, lagi-lagi tanpa paksaan, dia bisa menjalankan ibdah puasa sehari penuh hingga waktu berbuka, selama bulan ramadan. Rasa syukur tak terhingga bagi kami sekeluarga. Bahkan mengalahkan saya yang dulu waktu seusia dia, masih berpuasa selama setengah hari. Teringat bahwa saat kelas empat sekolah dasar, saya baru berpuasa penuh selama ramadan.
Bisa jadi karena pengaruh lingkungan teman-teman bermain di sekitar rumah, atau juga teman-teman di sekolah, menjadikan anak saya bersemangat untuk menjalani ibdah puasa secara penuh selama bulan ramadan.
Meskipun anak terkadang mengalami kejenuhan saat berpuasa, seperti yang pernah dialami anak saya, ada kok beberapa tips agar anak tetap semangat berpuasa. Berikut ini beberapa caranya :
Tentu saja, sebagai orangtua, kita tetap memberikan pengetahuan tentang pentingnya berpuasa di bulan ramadan, bagi anak-anak, sesuai dengan batasan pemikiran mereka. Cukup dengan memberikan pengetahuan ringan saja, yang penting bisa diterima
Usahakan untuk tetap menyediakan makanan favorit anak saat berbuka maupun sahur. Meskipun menu yang praktis, tetap harus memperhatikan gizi, ya. Selain itu, usahakan ada susu untuk penambah stamina anak.
Sesibuk apapun aktvitas orangtua, usahakan untuk menyediakan waktu berbuka dan sahur bersama anak. Kebersamaan ini membuat anak jadi merasakan perhatian orangtuanya secara penuh, dan bertambah semangat untuk menjalankan puasa.
Meskipun ngabuburit bukanlah sebuah kewajiban kala ramadan, sesekali ajak anak untuk jalan-jalan atau sekadar berkeliling, melihat suasana saat sore hari di bulan puasa. Mungkin ada sedikit rasa terhibur, kala melihat para penjaja kuliner dadakan, atau sekadar melupa sejenak menahan rasa haus dan dahaga.
Anak-anak biasanya susah bila disuruh istirahat atau tidur siang, dan ingin tetap bermain Bersama teman-teman. Nah, kali ini, sebaiknya orangtua mengingatkan, bahwa tidur siang juga merupakan salah satu ibadah saat bulan ramadan, juga bisa mendatangkan pahala.
Itulah beberapa tips agar anak tetap bersemangat menjalankan ibadah puasa di bulan ramadan. Semoga bermanfaat.
Salam
#BPNRamadan2023
