Pada kesempatan kali ini bagaimana kita menahan amarah di Bulan Ramadhan. Seperti yang kita ketahui bulan berkah ini bukan sekedar menahan lapar tetapi menahan amarah adalah kewajiban.
Pernah dengar seorang nabi yang diangkat menjadi raja karena persyaratan adalah berpuasa dan sabar. Ya nabi dzulkifi selama menjadi raja ia selalu berpuasa dan bersabar dan itu menjadi kunci kebijaksanaan.
Muhasabah diri menjadi kunci ketika manusia adalah makhluk tempat banyak salah dan kita perbaiki diri sendiri karena di bulan Ramadhan Allah Maha Pengampun semua manusia.
Setelah kita bermuhasabah diri bertauhid pada Allah dan mendekatkan diri pada-Nya. Karena arti tauhid sendiri adalah keyakinan akan keesaan Allah swt. Sebagai Tuhan yang telah menciptakan, memelihara, dan menentukan segala sesuatu yang ada di alam ini.
Apabila kita tidak mengelola emosi bisa dapat mengakibatkan mental block sehingga menjadi penakut, gelisah dan cema hal itu bisa membahayakan kesehatan dan mental manusia makanya untuk terhindar bagaimana cara diri mengelola emosi ketika Ramadhan. Amarah berasal dari godaan Syetan yang dendam dan iri terhadap manusia.
Sabar ketika ada kecewa, kehilangan apapun itu supaya kita tidak larut dengan kesedihan dengan beraktivitas. Allah ingin kita menjadi pribadi yang tangguh maka dengan sabar dan sholat adalah solusinya mencurahkan isi hati kita pada Allah semata dan ketika kita sabar akan diangkat derajatnya ujian menjadikan pelajaran dan hikmah kehidupan.
Apabila kita tidak sanggup sabar maka alangkah baiknya mengingat kematian yang pasti akan kita alami. Karena dunia ini semu belaka.
Dengan keihlasan pula kita menerima segala ketentuan Qadha dan qadar biarkanlah lepaskan segala negatif tentang kehidupan dunia ini.
Bukan hanya sekedar bulan Ramadhan karena setiap saat kita harus praktekkan agar tidak lagi emosi yang meledak-ledak mari kita praktek.
Cukup sekian dulu artikel yang saya tulis semoga kita bertemu lagi di postingan berikutnya ya..