Dalam menyambut bulan Ramadhan, selain mempersiapkan segala bentuk kebutuhan untuk keperluan puasa, ada juga tradisi yang dilakukan di beberapa daerah untuk menyambut datangnya bulan penuh berkah. Tak terkecuali Kota Malang, tempat aku lahir dan menetap ini.
Tradisi menyambut datangnya bulan Ramadhan ini biasanya dilakukan seminggu hingga H-1 puasa. Ada yang menyebutnya punggahan, ada pula yang menyebutnya megengan. Kalau di kampungku sendiri, kami menyebutnya dengan istilah punggahan puasa.
Punggahan puasa ini berasal dari budaya jawa, di mana kata “punggahan” berasal dari kata “munggah” yang memiliki arti “naik”. Kata “naik” di sini dimaksudkan bahwa dalam menyambut datangnya bulan Ramadan kita dengan penuh kesadaran memiliki kewajiban untuk meningkatkan iman dan kebersihan hati.
Tradisi ini dikenalkan oleh Sunan Kalijaga ketika melakukan penyebaran agama Islam di wilayah Jawa. Sunan Kalijaga memperkenalkan tradisi ini melalui metode akulturasi budaya, sebagai upaya menyebarkan agama Islam namun tetap mempertahankan dan menghormati tradisi local.
Tradisi punggahan ini menjadi sarana untuk meningkatkan kesadaran spiritua dan kebersaaan antar umat Muslim. Tak hanya itu, melalui tradisi ini diharapkan umat Muslim mampu belajar untuk membersihkan diri dari kesalahan, memaafkan sesama dan mempersiapkan diri dengan penuh kesadaran untuk menjalani bulan Ramadan dengan baik.