Ulasan Buku \’Terima Kasih Sudah Mengatakannya\’ dari Kim Yu Jin
30 August, 2023
Hai、こんにちは. How are you?
Tidak terasa sudah di penghujung bulan ke delapan. Aku mulai menikmati hari-hariku yang memiliki unsur yang sama. Setidaknya, masa istirahat yang panjang ini memberikanku banyak pemandangan yang belum pernah aku lihat selama tersesat dalam badai dan kabut gelap.
Apakah kalian sering melakukan pemikiran yang terus berulang mengenai kata-kata yang telah diucapkan maupun kata-kata yang akan kita lontarkan kepada pihak lawan? Seakan, sel-sel di otak kita terus melakukan diskusi yang panjang hingga suatu ketika sel-sel perasaan langsung memberikan interupsi dan menyudahi diskusi itu sehingga kalian menyebutkan kata-kata yang sepertinya muncul entah darimana.
Aku kadang seperti itu. Tetapi saat ini, aku lebih memusatkan sel-sel otot di mulutku untuk membungkam kata-kata yang menumpuk tersebut. Sayangnya, sel-sel perasaanku menjadi burnout secara bertahap. “Ucapanmu bisa menjadi belati,” itulah hantu di siang hari dalam hidupku.
Bagaimana menurut kalian? Ucapan dan kata-kata apa yang sebenarnya lebih manusiawi, tidak, lebih tepatnya, yang sebenarnya lebih sedikit pertentangannya ketika diberikan kepada pihak lawan?
Aku rasa kita memiliki pemikiran yang sama. Untuk hal itu, aku ‘menyelam’ dari suatu buku hasil terjemahan dari bahasa Korea dalam review buku ‘Terima kasih sudah mengatakannya’ dari Kim Yu Jin. Apakah kalian ingin menemaniku dalam ‘diving’ kali ini?
Buku Self Improvement dari Korea Selatan, Penulis Kim Yu Jin
Buku dengan judul aslinya 그렇게 말해줘서 고마워 atau thanks for saying so dalam bahasa Inggris (arti : Terima kasih sudah mengatakannya) memiliki warna cover yang muda dengan paduan warna putih serta pink sedikit bercampur dengan warna orange. Gambar cover, seorang perempuan yang memegang payung sedang mengelus pipi seekor kucing, memberikan kesan hangat dan friendly. Aku akui, tulisan hasil terjemahan ini, memiliki nuansa pertemanan yang lekat. Penulis Kim Yu Jin mungkin lebih senior dibandingkan aku, tetapi aku tidak merasakan rasa ‘penekanan’ bahwa kami berbeda jauh.
Kutipan kuat dan utama yang dicantumkan di cover depan, memberikan headline apa yang akan menjadi pembicaraan dalam buku ini, yaitu :
Jika sudah terbiasa melontarkan kata-kata
yang baik, maka kita dapat menjaga hati,
perasaan, dan ketulusan dengan
kata-kata tersebut
Jika berbicara blurb-nya, seperti pelebaran dari kutipan di atas, atau bisa dikatakan cuplikan judul-judul tulisan penulis Kim Yu Jin.
Dengan mengatakan kata-kata yang baik setiap harinya, aku menjadi orang yang lebih kuat.
Mencari tahu kata-kata apa saya yang membuat hatiku terluka.
Jangan hanya mengatakan “tidak apa-apa” setiap saat.
Coba untuk mendengarkan diriku terlebih dahulu.
Terkadang, coba katakan sesuatu yang bertentangan dengan ekspektasi orang lain.
Jangan terpengaruh pujian, maka kamu takkan terpengaruh kritikan.
Entah akan berhasil atau tidak, yang penting katakan saja terlebih dahulu.
Hidup penuh keberanian dengan kata-kataku sendiri.
Cover Buku ‘Terima Kasih Sudah Mengatakannya’. Sumber : Goodreads
Buku Self Improvement dengan Judul ‘Terima Kasih Sudah Mengatakannya’
Buku ini diterbitkan oleh Penerbit Aria Media Mandiri (Shira Media Group) pada cetakan pertama di bulan Juli 2021. Jumlah halamannya adalah xx+260 halaman. Untuk harga buku ini, tergantung pada seller atau reseller, tetapi untuk daerah Pulau Jawa, kurang dari seratus ribu Rupiah (dalam Indonesia). Buku ini diterjemahkan oleh Indah Islamiyah dengan ISBN 978-602-5921-64-3.
Dalam daftar isinya, terdapat enam poin besar dengan setiapnya sekitar lima hingga sembilan episode-episode dengan cerita yang beragam.
Prolog : Hidup akan terasa kuat jika dipenuhi dengan percakapan dan kata-kata yang baik
Bab 1 : Bukankah percakapan tidak dilakukan sendirian?
Bab 2 : Ketika kata-kata tidak dapat mengikuti kata hati
Bab 3 : Jangan terpengaruh pujian, maka kamu takkan terpengaruh kritikan
Bab 4 : Kata-kata yang membuat hidupku kuat
Bab 5 : Cara melindungi diriku dan hubunganku dengan kata-kata dalam perbincangan
Bab 6 : Terima kasih atas omong kosongmu
Epilog : Aku harus hidup sebagai diriku apa adanya, hidup penuh keberanian dengan kata-kataku sendiri
Berkata baik Adalah Sedekah
Perkataan atau bisa dikatakan kata-kata yang diucapkan baik oleh diri sendiri atau orang lain memiliki ‘warna’ masing-masing. Aku bisa mengatakan bahwa ketika aku mengatakan ‘kucing’ mungkin kalian akan berpikir ‘kucing yang manis, berbulu tebal, dan lucu’, tetapi apakah semua akan mendefinisikan ‘kucing’ seperti itu? Tidak juga, mungkin ada yang mengatakan, ‘kucing yang jahat, sering mengamuk dan mencakar, serta menakutkan’.
Dari situ, dan dari apa yang penulis Kim Yu Jin tuliskan, aku tahu, bahwa pengalaman adalah ‘warna sejati’ dari kata-kata yang kuucapkan. Kemudian, aku juga tidak bisa memaksa seseorang bahwa ‘semua kucing itu manis’. Untuk apa? Itu adalah tindakan egois.
“Aku selalu mengatakannya dengan sepenuh hati, tetapi tidak dengan orang lain”? Aku berharap tidak seperti itu. Bagiku, manusia tidaklah sehebat ciptaan Tuhan Yang Maha Benar. Oleh karena itu, kata-kata yang diucapkan pun jangan sepenuhnya dipercaya. Cukup katakan bahwa sudut pandang orang lain itu ada maka jangan mencoba untuk memahami segalanya.
Lalu, bertukar kata itu sebaiknya seperti apa? Itu kembali kepada dalam lubuk hati kita. ‘Perasaan asli’ apa yang kita tuangkan pada kata? Apakah kita selalu menggunakan ‘kata palsu’? Jangan pernah menggunakan kata-kata ‘bekas orang lain’. Cukuplah percaya dengan kata-kata kita melalui menghilangkan ‘standar’ dalam diri kita serta percayalah pada kata-kata kita.
Benar, rumput tetangga lebih hijau bukan? Buat iri. Tetapi, apa yang membuat rumput mereka menjadi lebih hijau? Itu adalah pertanyaan yang tidak akan aku jawab karena kalian yang harus menjawabnya.
Mungkin ini juga penting, pihak penerima adalah faktor yang tidak terkecuali. Kata-kata bisa menjadi racun atau obat tergantung si penerima kata-kata. Saling lempar dan terima pujian berarti kita harus bersiap untuk saling lempar dan terima kritikan. Hati-hatilah dengan itu.
Kutipan Buku Kim Yu Jin, ‘Terima Kasih Sudah Mengatakannya’
Penulis Kim Yu Jin menuliskan suatu hal yang memberikanku suatu pandangan bahwa kata-kata dan ucapan adalah pisau belati yang entah akan mengarah kemana juga sebagai akhir kataku untuk menutup tulisan review buku ‘Terima Kasih Sudah Mengatakannya’ dari Penulis Kim Yu Jin. Sampai jumpa di lain waktu. バイバイ
Akan tetapi, apakah “kata-kata” sungguh bisa dipercaya? Perkataan sifatnya terburu-buru dan mendahulukan emosi. Sering mengalami kesalahan dan tidak dapat menempatinya dengan baik … Kata-kata bukan seutuhnya, tetapi hanya sebuah bagian. Kata-kata sangat pribadi dan subjektif, sehingga tidak dapat disimpulkan sebagai sesuatu yang benar … Sebab, di dalam perkataan satu orang terdapat perkataan dari beberapa orang yang bercampur aduk. Kata-kata bersifat spontan dan impulsif … Kata-kata yang terdengar logis, jika didengarkan kembali bisa terasa sangat tidak masuk akal, dan kata-kata yang diucapkan dengan lancar mengandung hal yang dilebih-lebihkan dan membual.
– Kim Yu Jin, “Terima Kasih Sudah Mengatakannya” (hal. 85)